Begini Penampakan Rumah di Jakarta Timur, Harga Rp285 Juta

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
07 July 2023 09:30
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Terpantau, masih ada rumah seharga Rp200 jutaan di Jakarta, tepatnya di Jakarta Timur. Penjual mengklaim, cuma butuh 5 menit jalan kaki ke Pasar Induk Sayur dan Buah Kramat Jati serta 10 menit ke PGC Cililitan.

Bagaimana sih bentuk rumah Rp200 jutaan di Jakarta?

Ternyata, luas tanah untuk rumah ini terbilang kecil, yaitu 16 m2. Sekilas rumah ini seperti kos-kosan dengan luas yang juga ada di kisaran luas tersebut.

"Halaman depan lebar 1,5 meter, jadi mobil nggak bisa masuk kan ya," kata penjual rumah tersebut kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (7/7/2023).

Harga rumahnya saat ini dibanderol Rp 285 juta. Sudah naik Rp 100 juta lebih dibanding pertama kali rilis saat pandemi. Kala itu harga 1 unit rumah dijual dengan harga Rp 175 juta dan berlanjut ke Rp 186 juta. Menurut penjual, bukan tidak mungkin harganya bakal menjadi Rp 300 jutaan. Alasannya, harga tanah naik terus.

"Buka lahan baru dari Rp 186 jutaan. Dulu bisa murah karena tanahnya dibeli sebelum Covid, sekarang mau buka lahan baru harganya jauh. Kan beda bulan udah jauh banget bedanya," ungkapnya.

Selain itu, rumah ini hanya bisa dibeli dengan tunai. Developer menolak untuk menggunakan KPR bank dan memilih dengan cicilan maksimal setahun. Namun, perlu disiapkan DP sekitar Rp 100 jutaan di awal.

"Hanya cash, cash keras. Booking Rp 5 juta, DP masuk 40% atau Rp 100 jutaan, sisanya dibayar bertahap 6 bulan-1 tahun," ujarnya.

Dari spesifikasinya, rumah ini menggunakan pondasi batu kali, lantai granit, dinding bata hebel dengan Listrik 1300 Watt serta Air PAM.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biaya Perizinan Capai 20% jadi "Momok" Pengembang Rumah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular