Harga Tanah di Pinggiran DKI Ini Masih Ada Rp1,5 Juta/M2

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
06 July 2023 16:15
Sejumlah pengendara mobil dan motor melintas di Kawasan jembatan kawasan Jl. Arco Raya, Parung, Bogor, Jawa Barat, Jumat, (5/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah pengendara mobil dan motor melintas di Kawasan jembatan kawasan Jl. Arco Raya, Parung, Bogor, Jawa Barat, Jumat, (5/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga rumah di kawasan penyangga Jakarta, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) dilaporkan terus melesat. Tak terkecuali, harga rumah di Parung, meski laju kenaikannya lebih lambat dibandingkan kenaikan harga di wilayah lain Bodetabek. 

Padahal, lokasi Parung yang terletak di diapit tiga provinsi sekaligus, yakni Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta, terbilang strategis. Namun, harga rumah di kawasan ini diprediksi tidak akan naik secara signifikan.

"Masih bisa dengan harga murah sekitar Rp 1,5 juta per m2 sampai dengan Rp 3 juta per m2," kata Pengamat dan Ahli Properti Steve Sudijanto kepada CNBC Indonesia, Kamis (6/7/2023).

Jika dibandingkan dengan kawasan lain di wilayah pinggiran Jakarta lain, seperti Andara, ada perbedaan signifikan. Di mana, dalam 6 tahun, harga tanah di Andara disebutkan sudah naik 2 kali lipat jadi 6 juta per m2 kini.

"Kenaikan harga tanah di Parung agak lambat karena jauh dari pintu toll road dan stasiun KRL. Harga tanah susah naik karena para investor atau pembeli tanah tidak bisa membeli tanah dengan menggunakan fasilitas pinjaman Bank untuk membeli tanah tanah," tambahnya.

"Perumahan di Parung kebanyakan perumahan sederhana. (Relatif murah) tapi belum ada kota satelit yang menyiapkan fasilitas. Potensi Kenaikan harga tentu ada. Tetapi butuh waktu sampai ada fasilitas penunjang/infrastruktur yang lebih mumpuni (seperti sekolah dan mal)," ujar Steve.

Di sisi lain, dia menambahkan, keberadaan fasilitas penunjang seperti pintu tol yang memudahkan akses masyarakat akan berpengaruh pada harga tanah dan rumah di wilayah tersebut. Hanya saja, akses tol itu Bogor-Serpong via Parung masih dalam perencanaan. 

Selain itu, fasilitas seperti sekolah dan pusat perbelanjaan belum semasif wilayah tetangganya seperti Tangerang Selatan.

Di sisi lain, pemilik rumah di kawasan tersebut juga lebih didominasi pekerja dengan keterbatasan finansial. 

"Daya beli market sekitar Parung masih rendah karena rata-rata ada working class market. Kalau belum tambahan fasilitas tol dan perumahan yang dibangun oleh developer (pengembang) ternama maka agak lama untuk kenaikan harga tanah," kata Steve.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 6 Tahun Harga Tanah di Andara Terbang 2x Lipat, Ini Sebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular