Internasional

Cegah Perang Baru Pecah di Asia, Putin Turun Tangan Langsung

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 July 2023 15:40
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara di telepon dengan David Shmelev dari Wilayah Stavropol. (via REUTERS/SPUTNIK)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara di telepon dengan David Shmelev dari Wilayah Stavropol. (via REUTERS/SPUTNIK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Rabu (5/7/2023). Keduanya membahas berbagai hal, salah satunya perkembangan yang sedang berlangsung mengenai Karabakh.

Menurut pernyataan Kremlin, kedua pemimpin membahas dan memastikan jaringan transportasi tanpa hambatan di sepanjang jalan Lachin, koridor pegunungan yang digunakan Armenia untuk mengakses wilayah Karabakh yang sekarang dikuasai Azerbaijan.

"Arti fundamental penting dari implementasi yang konsisten dari seluruh rangkaian perjanjian para pemimpin Rusia, Armenia, dan Azerbaijan pada 2020-2022 ditekankan," katanya, seperti dikutip Daily Sabah, Kamis (6/7/2023).

Putin pun menegaskan kesiapan Rusia untuk terus memberikan bantuan praktis dalam pengembangan perjanjian damai Armenia-Azerbaijan. Dalam pernyataan itu, Putin dan Pashinian juga setuju untuk tetap berhubungan.

Hubungan antara Armenia dan Azerbaijan yang merupakan bekas republik Soviet itu menegang sejak 1991. Ini terjadi ketika militer Armenia menduduki Karabakh, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.

Pada musim gugur 2020, Azerbaijan membebaskan beberapa kota, desa, dan permukiman dari pendudukan Armenia selama 44 hari bentrokan. Perjanjian perdamaian yang ditengahi Rusia dirayakan sebagai kemenangan di Azerbaijan.

Terlepas dari pembicaraan yang sedang berlangsung tentang perjanjian damai, ketegangan antara negara-negara tetangga meningkat dalam beberapa bulan terakhir di atas koridor Lachin, satu-satunya jalur darat yang memberi Armenia akses ke Karabakh.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev sendiri sebelumnya menegaskan ada satu cara agar kedua negara berdamai. Ia menyebut agar perdamaian dapat terjadi di wilayah tersebut, pasukan Armenia harus benar-benar meninggalkan wilayah Karabakh, melucuti senjata dan mendemobilisasi formasi militer dan paramiliternya di lapangan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Ancaman Perang Baru di Asia, Putin Ikut Turun Tangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular