Internasional

Bukan Ukraina, Putin Waspada Perang Baru Pecah di Negara Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
15 September 2023 09:55
An Armenian serviceman is seen on a post at the border with Azerbaijan near the town of Noyemberyan on May 30, 2023. (Photo by Karen MINASYAN / AFP)
Foto: Seorang prajurit Armenia terlihat di sebuah pos di perbatasan dengan Azerbaijan dekat kota Noyemberyan pada 30 Mei 2023. (AFP/KAREN MINASYAN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi geopolitik dunia masih memanas. Selain perang Rusia-Ukraina, konflik bersenjata yang terus terjadi di wilayah Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan masih menjadi situasi yang terus dipantau dunia.

Armenia dalam beberapa pekan terakhir berulang kali menuduh Azerbaijan mengerahkan pasukan di sekitar Karabakh, yang secara efektif diblokade oleh Baku sejak Desember 2022, Kesepakatan yang dicapai untuk membuka blokir jalan menuju wilayah tersebut akhir pekan lalu belum berdampak sepenuhnya.

Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan menggambarkan situasi di wilayah yang diblokade sebagai "kritis". Pasalnya, ini menyebabkan kelaparan akut di antara warga di wilayah itu.

Salah satu negara besar di kawasan itu, Rusia, menyatakan keprihatinannya pada hari Kamis bahwa ketegangan antara Armenia dan Azerbaijan mengenai wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri semakin meningkat.

"Rusia akan tetap berhubungan dengan Yerevan dan Baku dan tetap menjadi penjamin keamanan yang dapat diandalkan di Kaukasus Selatan," papar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari Reuters, Kamis (14/9/2023).

Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia. Dengan dukungan dari Yerevan, wilayah tersebut secara de facto memperoleh kemerdekaan dari Azerbaijan setelah perang yang panjang pada awal tahun 1990-an.

Azerbaijan merebut kembali sebagian besar wilayah di dan sekitar Karabakh dalam perang kedua pada tahun 2020, sehingga wilayah tersebut bergantung pada satu jalan yang disebut Koridor Lachin untuk menghubungkannya dengan Armenia. Jalan tersebut ditutup sejak Desember 2022 sehingga menyebabkan kekurangan pangan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, yang juga berusaha membantu menengahi perdamaian untuk kedua negara, menyatakan keprihatinannya pada hari Minggu mengenai memburuknya kondisi di wilayah tersebut.

"(Dia) telah berbicara dengan para pemimpin Armenia dan Azerbaijan untuk memperjelas bahwa kami ingin Koridor Lachin segera dibuka untuk mengatasi situasi kemanusiaan yang sangat mengerikan di Nagorno-Karabakh," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pengarahan pada hari Kamis.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cegah Perang Baru Pecah di Asia, Putin Turun Tangan Langsung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular