
Fix! Raksasa Italia Gantikan Chevron di Proyek Laut Dalam RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan bahwa raksasa migas asal Italia alias ENI akan menggantikan posisi Chevron dalam proyek gas alam laut dalam Indonesia Deepwater Development (IDD) yang mana sebelumnya Chevron resmi menyatakan hengkang dari proyek tersebut.
Seperti yang dikatakan oleh Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dia menyebutkan bahwa ENI sudah dipastikan akan menduduki posisi Chevron sebelumnya dalam proyek gas laut dalam tersebut. Saat ini, ujar Dwi, ENI sudah dalam tahap finalisasi untuk perjanjian penggarapan proyek IDD.
"IDD Sudah firm Chevron diganti dengan ENI dan sekarang sudah dalam tahap finalisasi untuk perjanjiannya," ujar Dwi saat ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, dikutip Selasa (4/7/2023).
Nantinya, lanjut Dwi, proses perjanjian diharapkan akan selesai di bulan Juli 2023 ini. Sehingga ENI akan melanjutkan proyek gas bumi yang terletak di Kalimanttan Timur itu. "Kita harapkan Juli juga akan tuntas juga lah untuk IDD, Juli Ini," tambah Dwi.
Seperti diketahui, sejak Chevron menyatakan akan angkat kaki dari proyek gas bumi IDD, Kalimantan Timur pada tahun 2019 lalu, proyek tersebut tidak memiliki kejelasan lantaran belum memiliki penggantinya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan untuk proyek IDD, pemerintah akan mengambil sikap. Dia meminta agar ada kepastian di bulan Juli 2023 untuk proyek ini. Mengingat pengembangan proyek IDD cukup penting untuk ketahanan energi jangka panjang.
Arifin menegaskan apabila sampai Juli ini masih belum ada kepastian, pemerintah akan mengambil pemikiran lain terkait nasib proyek IDD. Meski begitu, ia belum menjelaskan secara rinci maksud dari pemikiran lain tersebut. "Kita harapkan Juli IDD ada kepastian kalau tidak akan kita ambil pemikiran lain," kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, beberapa waktu lalu.
Arifin menegaskan, apabila sampai Juli ini masih belum ada kepastian, pemerintah akan mengambil pemikiran lain terkait nasib proyek ini. Meski begitu, ia belum menjelaskan secara rinci maksud dari pemikiran lain tersebut.
"Makanya, kita minta kepastian di bulan Juli, untuk amankan kita punya ke depan. Kan dalam periode ini kita harus memastikan kesinambungan energi ke depan terjamin," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebentar Lagi, Blok Migas Laut Dalam RI Dikelola Italia!
