Mantap! Garuda Bakal Uji Avtur Minyak Sawit, Cek Jadwalnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan, pengujian penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar pesawat terbang tengah dilakukan secara intensif. Jika sukses, kata dia, pemanfaatan produk hilir minyak sawit di Indonesia akan bertambah semakin banyak.
Saat ini, kata Paulus, pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan bakar sudah digencarkan di dalam negeri. Yaitu, hasil campuran minyak sawit dengan solar. Saat ini, pemerintah sudah memberlakukan program B35, di mana porsi minyak sawit di dalam biodiesel sudah mencapai 35%.
"Kita ingin mengurangi emisi dengan transisi energi. Saat kita mulai 17 tahun lalu campurannya 2,5 persen. Tahun ini sesuai aturan pemerintah 35%, setara 13,15 juta kiloliter (campuran sawit untuk biodiesel)," kata Paulus dalam Sawit Week 2023 CNBC Indonesia, 'Menjaga Keandalan Industri Sawit Melalui Hilirisasi', Senin (3/7/2023).
"Test performance yang kita sudah jalankan B40, saat ini sudah B35, jadi tidak ada masalah. Lalu ada pengembangan bensin sawit, sudah ada produknya, tinggal produksi besar dan kita lakukan hitungan ekonominya. Kemudian ada pengembangan bioavtur, sedang dijalankan testnya. Diharapkan Agustus nanti bisa terbang dengan Garuda Boeing 737. Kalau berhasil, sawit akan lebih banyak lagi digunakan di dalam negeri," tambah Paulus.
Di sisi lain, dia mengakui, pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan bakar masih menghadapi berbagai tantangan.
"(Tantangan) banyak. Tapi karena kita sinergi makanya kita bisa jalan, ditambah peraturan mendukung. Persentasi biodiesel harus semakin baik, semakin besar," ujarnya.
Dengan memanfaatkan minyak sawit sebagian bahan bakar, kata Paulus, akan bisa menekan impor kebutuhan minyak Indonesia.
(dce/dce)