Sawit Week 2023

Ekspor Sawit RI Beri Kabar Positif, Bukti Hilirisasi Sukses?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
03 July 2023 09:13
Direktur Eksekutif (GAPKI) Mukti Sardjono dalam acara Squawk Box, Sawit Week. (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV)
Foto: Direktur Eksekutif (GAPKI) Mukti Sardjono dalam acara Squawk Box, Sawit Week. (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor minyak sawit Indonesia kini sudah didominasi ekspor produk olahan, tak lagi hanya minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO). Di saat bersamaan, permintaan dunia atas minyak sawit diprediksi masih akan bertumbuh.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono dalam Sawit Week 2023 CNBC Indonesia, 'Menjaga Keandalan Industri Sawit Melalui Hilirisasi', Senin (3/7/2023).

Mukti mengatakan, bicara hilirisasi sawit, minyak sawit merupakan produk bahan baku. Yang bisa digunakan untuk bahan baku makanan, bahkan bisa digunakan untuk sampai produk hilir seperti margarin, hand sanitizer, deterjen, juga lipstik.



"Sebenarnya, ekspor itu sudah kebanyakan produk olahan. CPO adalah hasil dari pengolahan awal dari biji sawit jadi minyak sawit. Sebenarnya ekspor itu sudah kebanyakan dalam bentuk RBD palm olein atau pun palm stearin, yang bisa dipakai langsung jadi minyak goreng (RBD palm olein)," kata Mukti.

"Dari ekspor tahun 2022 sebanyak 33,9 juta ton, dalam bentuk CPO itu kurang 10%. Lainnya adalah produk olahan, refined palm oil (olahan minyak sawit) atau refined palm kernel oil (olahan minyak inti sawit).," tambahnya.

Hanya saja, Mukti mengakui, masih ada pekerjaan rumah (PR) yang menunggu terkait hilirisasi minyak sawit di Indonesia. Apalagi, imbuh dia, permintaan minyak sawit dunia diprediksi masih akan meningkat.

"Kalau bicara end product, ini memang masih jadi PR. Kalau sampai ke hand sanitizer, margarin, itu tugas pak Adhi (Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman), bagaimana prospeknya ke depan," kata Mukti.

Di sisi lain, dia menjabarkan, ekspor minyak sawit RI ke China sepanjang Januari-April 2023 tercatat melonjak 114% dan ke Uni Eropa naik 6%. Tak hanya itu, ekspor ke India juga dilaporkan masih melonjak, meski ke Amerika Serikat mengalami penurunan.

"Ini membuktikan minyak sawit masih dibutuhkan dunia. Meski, kita tak bisa hanya melihat komoditas sawit, tapi harus memperhatikan minyak nabati lain, seperti rapseed, minyak bunga matahari, maupun minyak kedelai," ujarnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! Garuda Bakal Uji Avtur Minyak Sawit, Cek Jadwalnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular