
Bos Tentara Bayaran Blak-blakan Sebut Menhan Rusia Tipu Putin

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala grup paramiliter pro-Rusia, Wagner, Yevgeny Prigozhin, kembali angkat bicara mengenai situasi serangan Moskow ke Ukraina. Ia mengklaim saat ini Presiden Rusia Vladimir Putin telah ditipu oleh Menteri Pertahanannya, Sergei Shoigu.
Dikutip Newsweek, Prigozhin mengatakan Shoigu tidak berterus terang soal kegagalan kolosal di Ukraina. Ini terkait kemajuan Kyiv di Zaporizhzhia, yang menurutnya belum tercermin oleh Kementerian Pertahanan Rusia atau Kremlin.
"Saya akan jelaskan kenapa (kata-kata saya) berbeda (dari data resmi). Karena mereka membawa omong kosong total ke meja presiden, (itu) tidak tahu malu," katanya, Kamis (22/6/2023).
Wagner merupakan salah satu kubu pendukung Rusia, selain tentara Chechnya, yang menonjol dalam operasi Moskow untuk menguasai Ukraina Timur. Salah satu kota di wilayah ini, Bakhmut, diketahui telah menjadi pusat pertempuran paling sengit antara Wagner dan pihak Ukraina selama berbulan-bulan.
"Ketika kami mengambil Bakhmut, kami membiarkan semua koresponden militer pergi ke sana, Anda ingat ini dengan baik, sehingga mereka melihat keadaan yang sebenarnya."
"Shoigu dan Gerasimov memiliki pendekatan sederhana: kebohongan harus mengerikan untuk dipercaya. Inilah yang mereka lakukan," tambah Prigozhin, mengacu pada kepala staf umum, Valery Gerasimov, yang mengepalai kampanye militer Rusia di Ukraina.
Prigozhin dijuluki 'Koki Putin' karena ia memulai karirnya untuk mendekati Kremlin dengan menjadi pemilik restoran dan katering. Wagner, yang dimilikinya, pertama kali muncul pada 2014 saat Rusia mengambil Semenanjung Krimea dari Ukraina.
Namun, akhir-akhir ini, ia kerap bersitegang dengan pihak Pemerintah Rusia. Ia mengkritik Moskow yang dianggapnya lambat dalam memberikan logistik, menimbulkan kehancuran dalam kekuatan pasukannya.
Perseteruan antara Prigozhin dan militer mencapai ketinggian baru bulan ini ketika seorang komandan Rusia menuduh Wagner menculik dan menyiksa tentaranya. Selain itu, Prigozhin juga menentang klaim Rusia yang menyebut serangan balasan Ukraina telah berhasil ditepis tentara Moskow.
Salah satu momen perselisihan baru adalah datang di tengah pertengkaran atas perintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan bahwa anggota 'formasi sukarelawan' seperti Wagner harus menandatangani kontrak langsung dengan Federasi Rusia paling lambat 1 Juli.
Setelah Prigozhin menolak perintah Shoigu, Putin mengatakan dalam pertemuan dengan blogger pro-perang bahwa inisiatif Menteri Pertahanannya 'harus dilakukan secepat mungkin'.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan retorika Prigozhin berkembang menjadi pembangkangan terhadap bagian yang lebih luas dari perusahaan Rusia. Batas waktu bagi para sukarelawan untuk menandatangani kontrak kemungkinan akan menjadi titik kunci dalam perseteruan tersebut.
Vlad Mykhnenko, seorang ahli dalam transformasi pasca-komunis Eropa Timur dan bekas Uni Soviet di Universitas Oxford Inggris, mengatakan kepada Newsweek bahwa Prigozhin dengan cepat berubah menjadi pengkritik keras terhadap upaya perang Rusia dan militer.
"Saya menduga bahwa strateginya adalah tidak menandatangani kontrak, sehingga dia tidak akan dikirim kembali ke garis depan (di Ukraina), berkumpul dan mengisi kembali, dan kemudian mencoba melarikan diri," tutur Mykhnenko.
"Tapi tanpa akses ke Putin, tanpa akses ke kontrak persenjataan, tenaga kerja dan katering Kementerian Pertahanan, saya tidak yakin berapa lama dia dan Wagner akan bertahan."
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Muncul Isu Putin Mau Dikudeta, Siapa Dalangnya?
