Biden-Modi Mesra, Sepakat Kerja Sama Lawan China

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam kunjungan kerja pekan ini menandai dimulainya hubungan kedua negara yang lebih kuat. Hasil pertemuan kedua kepala negara tersebut menghasilkan beberapa serangkaian perjanjian pertahanan dan perdagangan di tengah pengaruh China terhadap panggung internasional.

Melansir Reuters, Washington ingin India menjadi penyeimbang strategis bagi China dan melihat India sebagai kemitraan penting.

Sementara Modi berusaha meningkatkan pengaruh India, negara terpadat di dunia dengan 1,4 miliar jiwa, di panggung dunia setelah hubungan yang tegang dengan negara tetangga China.

Pejabat senior administrasi Biden mengatakan, kesepakatan menyeluruh akan diumumkan pada waktu dekat. Ini termasuk semikonduktor, mineral penting, teknologi, kerja sama luar angkasa, dan kerja sama pertahanan serta penjualan antara kedua negara.

Beberapa kesepakatan ditujukan untuk mendiversifikasi rantai pasokan untuk mengurangi ketergantungan pada China. AS juga berusaha mengatasi pengaruh China yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik dengan memperkuat hubungan pertahanan dengan negara-negara seperti India dan Australia.

Kedua pemimpin akan menandatangani kesepakatan pelopor yang memungkinkan General Electric Co memproduksi mesin jet di India untuk menggerakkan pesawat militer India.

Selain itu, kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut akan dapat berhenti di galangan kapal India untuk diperbaiki berdasarkan kesepakatan maritim yang dicapai antara kedua pemerintah.

Para pemimpin juga akan mengumumkan rencana India untuk membeli drone bersenjata MQ-9B Sea Guardian buatan AS, kata para pejabat AS.

"Kami sekarang benar-benar telah memasuki kemitraan pertahanan 'generasi berikutnya'," kata pejabat AS itu, dikutip Kamis (22/6/2023).

Perjanjian tersebut akan mencakup rencana pembuat chip AS Micron Technology senilai US$2,7 miliar untuk unit pengujian dan pengemasan semikonduktor baru, yang akan dibangun di negara bagian asal Modi, Gujarata.

Dikombinasikan dengan kesepakatan tentang komputasi kuantum, kecerdasan buatan, dan banyak lagi yang dikembangkan selama beberapa bulan terakhir. Dapat dikatakan kunjungan Modi mendorong lebih banyak perusahaan Amerika untuk berinvestasi di India.