
'Jangan Jadi PNS Kalau Punya Cita-cita Jadi Orang Kaya!'

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak masyarakat di Indonesia punya impian bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Namun, bagi anda yang punya cita-cita menjadi orang kaya, berprofesi PNS bukanlah suatu langkah yang tepat.
Seperti diketahui, setiap rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK selalu diikuti pendaftar yang membludak.
Tahun 2021, merujuk data Badan Kepegawaian Negara (BKN), total pelamar CPNS dan PPPK mencapai 4.542.798 orang dengan 4.030.134 pelamar yang merampungkan proses pendaftaran atau melakukan submit.
Padahal pada 2021, dibuka 676.733 formasi, yang terdiri dari CPNS 128.016 lowongan dan PPPK sebanyak 548.717 lowongan.
Pada 2019, jumlah pelamar CPNS bahkan menembus 5,05 juta orang. Ini jumlah terbesar sepanjang sejarah penerimaan CPNS. Proses perekrutannya pun berlangsung hingga tahun 2020, karena adanya pandemi Covid-19 yang berimbas pada ditiadakannya perekrutan CPNS 2020.
Data di atas menunjukkan, menjadi abdi negara masih sangat banyak peminatnya dan pengumuman perekrutannya menjadi momen yang paling ditunggu.
Hingga saat ini, mungkin masih banyak sebagian orang yang menginginkan jadi PNS. Tapi, perlu diingat menjadi PNS tidak bisa menjadi kaya raya.
"Karena semua harus tahu, kalau mau jadi ASN ya tidak bisa kaya raya. Karena gajinya tidak besar dan sesuai kemampuan negara. Kalau mau kaya raya, ya jangan masuk jadi ASN," jelas Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (22/6/2023).
Adapun di tahun ini, pemerintah akan merekrut 1.030.000 calon ASN. Guru, tenaga kesehatan, serta tenaga berketerampilan teknologi informasi merupakan formasi atau lowongan yang akan diprioritaskan.
Rencana rekrutmen calon ASN itu dibahas dalam pertemuan tertutup antara Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/6/2023). Menurut rencana, seleksi akan dimulai pada September 2023.
Kuota sebesar 1.030.000 ditetapkan berdasarkan usulan dari kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Dari jumlah tersebut, 80% dialokasikan untuk PPPK, sedangkan 20% untuk posisi PNS (CPNS) khusus untuk lulusan baru.
Lowongan instansi pusat, disiapkan formasi untuk 15.858 CPNS dosen, 18.595 CPNS tenaga teknis. Selain itu, 6.742 PPPK dosen, 12.000 PPPK guru, 12.719 PPPK tenaga kesehatan, dan 15.205 PPPK tenaga teknis lainnya.
Adapun di daerah, formasi terdiri atas 580.202 PPPK guru, 327.542 PPPK tenaga kesehatan, dan 35.000 PPPK tenaga teknis lainnya. Sebanyak 6.259 lainnya merupakan alokasi untuk CPNS dari sekolah kedinasan.
Formasi para fresh graduate diutamakan yang memiliki latar belakang lulusan digitalisasi, khususnya yang menamatkan jurusan teknologi informasi.
Pemerintah juga memprioritaskan formasi untuk guru dan tenaga kesehatan. Sementara formasi tenaga teknis dibuka hanya untuk menggantikan para pegawai yang pensiun.
(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Honorer Ikut Seleksi PPPK Tahap II Tetap Terima Gaji