Aneh! Banyak Mal Bertumbangan Sepi, Mal Baru Bermunculan
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah maraknya mal-mal di Jakarta yang kini tengah sepi ditinggal pelanggan dan penyewa-pedagang (tenant), pembangunan mal baru di wilayah Ibu Kota tetap berlanjut. Sementara itu, pasokan kumulatif ruang ritel dilaporkan meningkat sebesar 0,7%, sehingga total pasokan mencapai sekitar 4.702.000 m2 pada akhir Maret 2023.
Dalam laporan terbaru Cushman & Wakefield, perusahaan jasa properti, sejumlah mal baru diperkirakan akan muncul lagi di Jakarta. Menambah pasokan baru tahun 2024 nanti. Diantaranya, One District di Metland Cyber Puri, Lippo Mall East Side di Holland Village, dan Retail Podium di Thamrin Nine Tower yang akan menambah sekitar 88.200 m2 ruang ritel ke pasar.
"Tidak ada pasokan tambahan yang masuk ke pasar ritel Jakarta selama kuartal pertama 2023. Jika semua pusat baru yang diusulkan berhasil memenuhi jadwal penyelesaian, total pasokan ritel Jakarta akan mencapai 4.790.200 m2 pada akhir tahun 2023," tulis laporan Cushman & Wakefield, dikutip Kamis (8/6/2023).
Adapun tingkat hunian tenant selama kuartal pertama 2023 berada pada 77,2%, mengalami penurunan sebesar 0,2% secara kuartalan. Bersamaan dengan pelonggaran pembatasan aktivitas publik, lalu lintas telah membaik dan jumlah pengunjung diharapkan akan kembali ke tingkat sebelum pandemi pada kuartal mendatang.
"Di sisi lain, industri F&B tetap menjadi pelaku ritel paling aktif dalam memperluas bisnisnya, mengisi kekosongan di pusat-pusat ritel. Salah satu waralaba makanan cepat saji internasional, Popeye, kembali ke pasar Indonesia pada tahun 2023 dengan pembukaan outlet pertamanya di Gedung Skyline yang akan diikuti oleh beberapa outlet lainnya di Jakarta," sebut Cushman & Wakefield.
Selain itu, sejumlah jaringan ritel bermerek juga melakukan ekspansi. Seperti, Atmos di Pondok Indah Mall, toko dua lantai Footlocker di Kota Kasablanka, Rambla di Mall Kelapa Gading, dan KKV di AEON Jakarta Garden City.
Sementara, ritel produk fesyen dan kecantikan lokal yang secara perlahan memperluas keberadaannya dengan toko flagship seperti Tulola Jewelry dan Rose All Day di Pondok Indah Mall.
"Sedangkan tarif sewa rata-rata tetap stabil selama empat kuartal terakhir, yaitu sebesar Rp808.500 per m2 per bulan. Tarif sewa untuk lantai dasar di lokasi ritel utama tetap berada di Rp984.500 per m2 per bulan dan Rp682.900 per m2 per bulan untuk lokasi sekunder di Jakarta," tulis laporan itu.
"Service charge tetap stabil sebesar Rp190.400 per m2 per bulan. Meskipun demikian, tarif sewa dan service charge diperkirakan akan sedikit meningkat pada kuartal-kuartal mendatang seiring dengan perbaikan pasar dan jumlah pengunjung," tulis Cushman & Wakefield.
Sebelumnya, hasil pantauan CNBC Indonesia, sejumlah pusat perbelanjaan di lokasi strategis Jakarta kini terpantau sepi, seperti Plaza Semanggi hingga Blok M Plaza. Padahal, dulu mal-mal ini merupakan bagian dari ikon kota Jakarta, pusat perbelanjaan legendaris di Ibu Kota.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan, memang mulai ada pergeseran fungsi di mana fungsi utama pusat perbelanjaan bukan lagi hanya sekedar sebagai tempat berbelanja saja. Kondisi itu terjadi terutama di pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.
(dce)