Fakta! Tiap US$1 Utang Berkontribusi hingga US$1,34 ke PDB RI

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
07 June 2023 13:45
Wakil Menteri Keuangan/Ketua Satgas Percepatan UU Cipta Kerja, Suahasil Nazara dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022). (Tangkapan layar via Youtube PerekonomianRI)
Foto: Wakil Menteri Keuangan/Ketua Satgas Percepatan UU Cipta Kerja, Suahasil Nazara dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023,

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menegaskan bahwa utang pemerintah Indonesia memberikan dampak terhadap ekonomi yang lebih tinggi jika dibandingkan negara-negara G20 dan ASEAN.

Menurut Suahasil, Indonesia dan Vietnam adalah dua negara yang mencatatkan tingkat utang yang terkendali dan dampak utang yang lebih baik terhadap ekonomi.

Dari catatan Kementerian Keuangan, setiap US$1 tambahan utang menghasilkan tambahan PDB lebih dari US$ 1 atau tepatnya US$ 1,34.

"Kalau kita lihat negara lain, jika kenaikan utangnya lebih dari pertumbuhan PDB maka angkanya di bawah 1," paparnya, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, dikutip Rabu (7/6/2023).

Sementara itu, India hanya memberikan dampak sebesar US$ 0,73 per US$1 utang. Kemudian, Malaysia dan China hanya US$ 0,70 dan Amerika Serikat serta Filipina sebesar US$ 0,55.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo sebelumnya juga mengungkapkan bahwa rasio utang terhadap PDB ditetapkan batasannya sebesar 60%. Saat ini, kata Yustinus, rasio utang telah menurun dari kisaran 40,7% menjadi 39,17%.

"Kita harus fair bahwa kita ada di batas yang wajar, termasuk dalam defisit (APBN)," katanya dalam Your Money Your Vote.

"Pemerintah tidak ugal-ugalan, justru ingin disiplin. Kita bicara soal nominal-nominal utang, kan kita lupa bagaimana penggunaannya. Kenapa kita perlu utang," tambah Yustinus.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang RI Tembus Rp 7.734 T di Akhir 2022, Porsi Asing Secuil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular