Pak Jokowi Awas! Investor Deg-degan Jelang Ganti Presiden

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
07 June 2023 07:15
INFOGRAFIS, Bernilai Rp 8.276 T!, “Harta Karun “ Incaran Jokowi
Foto: Infografis/ “Harta Karun “ Incaran Jokowi/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi atau Pembentukan Modal Bruto (PMTB) Indonesia pada kuartal I-2023 tumbuh melambat menjadi 2,11% secara tahunan (yoy). Menjelang tahun politik, investasi juga diperkirakan akan anjlok.

Riset Bank Mandiri edisi Mei 2023 menyebut, investasi Indonesia masih menghadapi risiko penurunan pada paruh kedua tahun 2023, hal ini sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

"Aspek krusial yang perlu diperhatikan pada paruh kedua tahun 2023 adalah potensi meningkatnya ketidakpastian akibat tahun politik yang akan datang, khususnya pemilihan umum yang dijadwalkan akan berlangsung pada Februari 2024," tulis Riset Bank Mandiri edisi Bulan Mei 2023, dikutip Selasa (6/6/2023).

Menjelang tahun politik, menurut Bank Mandiri akan meningkatkan ketidakpastian yang tinggi pada para investor, mereka akan melihat bagaimana jejak kepala negara berikutnya dan kebijakan apa yang akan ditempuh. Sehingga investor akan cenderung wait and see.

Kendati demikian, menurut Bank Mandiri, pemerintah bisa berperan lebih besar untuk meningkatkan investasi di tanah air.

Secara struktural, komposisi investasi di Indonesia sebagian besar dibentuk oleh investasi bangunan, atau memiliki porsi 75% dalam PMTB. Artinya, ini berkaitan erat dengan pembangunan infrastruktur.

"Investasi di dalam negeri terkait erat dengan kebijakan infrastruktur pemerintah dan praaksara selanjutnya di bidang ini," tulis Bank Mandiri.

"Menurut perhitungan kami, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di sekitar atau di atas 5% tahun ini, investasi tetap harus tumbuh minimal sekitar 4,75%, di mana realisasi penuh anggaran infrastruktur (Rp 392 triliun) harus dapat membawa pemulihan bangunan dan investasi infrastruktur," tulis Bank Mandiri lagi.

Seperti diketahui, data mengenai realisasi investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada kuartal I-2023 cukup menjadi sorotan. Karena ada perbedaan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Investasi.

BPS mengumumkan, hasil realisasi investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada kuartal I-2023 menunjukkan pertumbuhan secara tahunan (year on year/yoy) terendah sejak 2013.

Sementara, data Kementerian Investasi, pertumbuhan investasi pada kuartal I-2023 menyebut pertumbuhannya mencapai double digit.

Pada kuartal I-2023, data BPS menunjukan data PMTB atau investasi hanya tumbuh 2,11% (yoy), ini merupakan pertumbuhan terendah sejak 2013 atau sebelum pandemi Covid-19.

Adapun jika dibandingkan dengan kuartal I-2022 dan kuartal IV-2022, penurunannya cukup dalam. Pertumbuhan PMTB pada kuartal I-2022 tercatat sebesar 4,08% dan pada kuartal IV-2022 pertumbuhannya 3,33%.

Di sisi lain, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mencatat realisasi investasi pada kuartal I-2023 sebesar Rp 328,9 triliun atau tumbuh 16,5% dibandingkan dengan kuartal I-2022 (yoy).


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Tahun, BPS Catat Investasi RI Loyo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular