
Awal Tahun, BPS Catat Investasi RI Loyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, data pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi di Indonesia loyo pada kuartal I - 2023. Pertumbuhannya hanya sebesar 2,11% year on year (yoy).
Angka PMTB itu turun cukup dalam bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal I 2022 yang sebesar 4,08% dan pada kuartal IV 2022 yang sebesar 3,33%. Terutama karena melambatnya penjualan semen dan belanja modal pemerintah untuk gedung dan bangunan.
"Perlambatan di PMTB terutama terjadi karena salah satunya ditahan penurunan penjualan semen di dalam negeri yang turun pada kuartal I 2023 sebesar 6,3% serta belanja modal APBN untuk gedung dan bangunan yang turun 0,54%," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Meski melambat, PMTB yang tumbuh sebesar 2,11% pada awal tahun ini itu didorong oleh tumbuhnya kelompok barang modal jenis kendaraan sebesar 2,04%, mesin dan perlengkapan 4,62%, serta produk kekayaan intelektual 5,06% yoy.
"Peningkatan barang modal jenis kendaraan baik yang berasal dari domestik maupun luar negeri merupakan salah satu pendorong pertumbuhan PMTB tahun ini," tuturnya.
Di samping itu produk dari konstruksi juga meningkat yang menyebabkan peningkatan PMTB untuk 0,32% yoy.
"Jadi PMTB ditopang seluruh jenis barang modal terutama mesin dan kendaraan. Tapi dibanding kuartal IV 2022 atau secara q to q komponen PMTB kontraksi 3,72%," ujar Edy.
Ia menekankan, data PMTB ini salah satu komponen pembentuknya adalah catatan realisasi investasi yang selalu diumumkan oleh Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Porsinya sebesar 20% dari data PMTB.
"Realisasi investasi BKPM jika dibandingkan nilai PMTB itu rata-rata sekitar 20% nya. Jadi dari PMTB yang 100% realisasi yang data dari BKPM itu sekitar 20% atau seperlima dari total PMTB yang kita hitung," tegasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BKPM Pamer Investasi Meroket, Kok Data BPS Bilang Loyo?