Bernilai Rp 2.044 T, Ini Proyek Prioritas Jokowi di 2024!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalokasikan anggaran mencapai Rp 2.044,8 triliun sebagai anggaran prioritas di 2024 untuk mendukung transformasi ekonomi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, anggaran yang mencapai Rp 2.044,8 triliun di tahun 2024 tersebut untuk pendidikan, perlindungan sosial, infrastruktur, kesehatan, dan ketahanan pangan.
Sri Mulyani merinci, anggaran pendidikan untuk 2024 dialokasikan sebesar Rp 643,1 triliun hingga Rp 695,3 triliun, atau naik 13,57% dari anggaran pendidikan pada 2023 yang sebesar Rp 612,2 triliun.
"Pendidikan yang mencapai Rp 643,1 triliun sampai Rp 695,3 triliun untuk meneruskan berbagai program maupun program-program baru maupun penguatan link and match, serta berbagai training vokasi. Terutama yang sudah ada dan sudah menjadi di pasar tenaga kerja," jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Banggar DPR, Selasa (30/5/2023).
"Jadi kita mulai paling dini ibu hamil, PAUD hingga yang sudah bekerja dapat alokasi untuk pendidikan ini," kata Sri Mulyani lagi.
Adapun untuk Perlindungan Sosial sebesar Rp 503,7 triliun hingga Rp 546,9 triliun untuk 2024. Anggaran ini naik 14,89% dari anggaran perlindungan sosial pada 2023 yang sebesar Rp 476 triliun.
Peruntukan perlindungan sosial di 2024 tersebut, kata Sri Mulyani antara lain untuk penghapusan kemiskinan ekstrem melalui penyaluran program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, dan BLT Desa. Serta menciptakan gini koefisien yang semakin merata.
"Sehingga kenaikan dari pertumbuhan ekonomi tidak dinikmati oleh yang paling tinggi/kaya, namun dirasakan oleh mereka yang paling bawah," jelas Sri Mulyani.
Untuk anggaran infrastruktur, di dalam APBN Terakhir Jokowi, dialokasikan sebesar Rp 396,9 triliun hingga Rp 477,5 triliun, anggaran ini naik 21,81% dari anggaran infrastruktur pada 2023 yang sebesar Rp 392 triliun.
Anggaran tersebut diperuntukkan untuk pendukung transformasi ekonomi, antara lain untuk information and communication technology (ICT), energi pangan, serta konektivitas.
Dalam bahan presentasi yang dipaparkan oleh Sri Mulyani juga dijelaskan, bahwa anggaran infrastruktur untuk mendukung percepatan penyelesaian pembangunan IKN secara bertahap dan berkelanjutan.
Kemudian untuk bidang kesehatan di 2024, alokasi anggaran yang disiapkan sebesar Rp 187,9 triliun hingga Rp 200,8 triliun, anggaran ini meningkat 12,37% dibandingkan anggaran bidang kesehatan tahun lalu yang sebesar Rp 178,7 triliun.
"Untuk kesehatan untuk reform dan pelayanan dasar dan pelayanan kesehatan yang merata. Serta dengan tumbuhnya teknologi di bidang kesehatan yang pesat, harus dijawab dengan kemampuan Indonesia, tidak hanya di bidang rumah sakit maupun di industri farmasi," jelas Sri Mulyani.
Pemerintah juga mengalokasikan Rp 104,3 triliun hingga Rp 124,3 triliun untuk ketahanan pangan di tahun 2024. Anggaran tersebut meningkat 19,29% dibandingkan anggaran ketahanan pangan di tahun lalu yang sebesar Rp 104,2 triliun.
Sri Mulyani menyebut, ketahanan pangan untuk tahun 2024 terutama untuk mendorong produksi pangan domestik dan mendukung peningkatan sarana dan prasarana, serta perbaikan tata kelola dari sistem logistik dan cadangan pangan nasional.
(cap/cap)