
Tiap Tahun Impor Terus, Bisa Gak Sih RI Mandiri Bawang Putih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sangat bergantung pada bawang putih impor. Sebanyak 95% kebutuhan bawang putih masih impor, sementara hanya 5% yang merupakan produksi dari dalam negeri.
Analis Ketahanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Retno Utami mengungkap Indonesia masih belum mampu memproduksi bawang putih secara mandiri untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya. Imbasnya, Indonesia menjadi ketergantungan akan impor bawang putih, sehingga ketika importasi mengalami masalah, stok bawang putih di Indonesia menjadi langka dan membuat harganya menjadi tinggi di tingkat pasar.
"Bawang putih bukan komoditas yang kita produksi, 90% atau mungkin 95% bawang putih didatangkan dari luar negeri. Ini artinya kita masih ketergantungan impor. Ketergantungan impor kita terhadap bawang putih ini sangat tinggi, sehingga ketika kita tidak memproduksi dan ketika supply-nya kurang maka kemungkinan ada kendala atau hambatan dalam dari luar," kata Retno dalam FGD bersama Pusbarindo di Jakarta seperti ditulis Jumat (26/5/2023).
"Ketika terjadi hambatan dari luar negeri, dan kebutuhan dalam negeri menjadi tidak terpenuhi, (namun) kebutuhan pasar itu tetap ada sementara pasokan kurang, harga pun menjadi tinggi," lanjut dia.
![]() Bawang Putih (CNBC Indonesia/Martyasari) |
Sementara itu, Akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Sahara mengatakan, Indonesia mengimpor bawang putih 100% berasal dari China. Namun, Indonesia sendiri harus bersaing dengan negara lainnya seperti Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Amerika Serikat (AS) yang juga sama-sama melakukan pengadaan impor dari negara tirai bambu tersebut.
"Kita itu mengimpor bawang putih dari China hampir 100%. Pernah sih mengimpor dari Taiwan tapi itu tahun 2018, setelah itu tidak ada lagi. Lalu kemudian ke India juga pernah impor, ke sana tahun 2018 tapi hanya sedikit sekali. Artinya apa? ketergantungan kita terhadap bawang putih impor sangat tinggi, padahal kita tahu persaingan tadi untuk mendapatkan bawang putih itu dari negara lain juga sengit," terangnya.
Lebih lanjut, Sahara mengatakan bahwa saat ini bawang putih mengalami disparitas harga. Dia mengungkapkan, harga bawang putih di Indonesia per 1 Maret sampai 24 Mei 2023 menunjukkan tren yang meningkat. Secara nasional, rata-rata kisarannya Rp 32.000-38.000 per kilogram.
"Disparitas harga masih terjadi, harga terendah dari yang saya lihat antar provinsi terendah di provinsi Lampung yaitu Rp 31.500 per kilogram (di pasar tradisional), lalu tertinggi itu di pasar utara yakni Rp 43.700 per kilogram," ungkapnya.
Meski demikian, Sahara optimistis Indonesia mampu memproduksi bawang putih secara mandiri. Sahara mengaku pernah mendampingi masyarakat binaan Bank Indonesia untuk menanam bawang putih, dan yang menakjubkan bahwa hasilnya membawa kabar baik, hasil tanamnya sukses.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Bulan RI 'Puasa' Impor Bawang Putih, Akhirnya Terjadi Ini