
'Doktor Kiamat' Bicara Kebangkrutan AS, Beri Peringatan Ngeri

Jakarta, CNBC Indonesia - Masih buntutnya negosiasi kenaikan plafon utang Amerika Serikat dikhawatirkan kian memukul pasar dan merusak kepercayaan terhadap dolar dalam jangka panjang. Hal tersebut diungkapkan ekonom terkenal dan profesor Universitas New York, Nouriel Roubini, yang mendapat julukan Dr. Doom atau Doktor Kiamat saat 'sukses meramalkan krisis keuangan 2008-2009.
"Mereka mungkin sampai pada jam terakhir sebelum ada kesepakatan," kata Roubini kepada Bloomberg TV, di sela-sela Forum Ekonomi Qatar di Doha, sebagaimana dikutip dari Russia Today, Kamis (25/5/2023).
"Atau mungkin saja mereka tidak mencapai kesepakatan. Jika itu tidak terjadi, maka pasar akan ambruk," katanya.
Selain itu, menurut Roubini, ketegangan geopolitik dan memburuknya hubungan ekonomi antara AS dan China bisa menjadi tantangan besar bagi ekonomi global tahun ini.
Adapun, peringatan atas gagal bayar utang AS terus berkembang, dengan Menteri Keuangan Janet Yellen mengeklaim bahwa peluang Amerika untuk membayar tagihannya setelah 1 Juni "cukup rendah" jika Kongres gagal mencapai kesepakatan untuk menaikkan batas pinjaman negara dari senilai US$ 31,4 triliun.
Plafon utang, yang ditetapkan oleh Kongres, mewakili jumlah maksimum yang dapat dipinjam pemerintah federal untuk membayar utangnya.
Presiden Joe Biden dan anggota parlemen dari Partai Republik telah berjuang untuk mencapai kesepakatan yang bertujuan mencegah gagal bayar utang
Partai Republik menyerukan pemotongan pengeluaran pemerintah sebelum mereka menyetujui batas yang lebih tinggi, sementara Biden bersikeras pada peningkatan "bersih" tanpa menghubungkan kedua masalah tersebut.
"Kami menegaskan sekali lagi bahwa default tidak dapat dilakukan dan satu-satunya cara untuk bergerak maju adalah dengan itikad baik menuju kesepakatan bipartisan," kata Biden dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan, yang disebutnya "produktif".
AS hampir melampaui batas utang beberapa kali sebelumnya, terutama pada 2011, ketika anggota parlemen setuju untuk menaikkan plafon hanya beberapa hari sebelum negara tersebut akan menghabiskan kapasitas pinjamannya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Doktor Kiamat' Muncul Lagi, Beri Ramalan Ekonomi 2023
