
Drama Impor KRL Bekas Mau Selesai, Kuncinya Ada di Luhut

Jakarta, CNBC Indonesia - Drama impor KRL bekas yang awalnya menjadi polemik segera selesai. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II Kartika Wirjoatmodjo menyatakan impor KRL bekas oleh PT Kereta Commuter Indonesia (Persero) tetap jadi dan akan dilakukan pada tahun ini juga.
Menurut dia, rencana tersebut tinggal menunggu persetujuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Saya perlu satu kali rapat lagi dengan Pak Menko Marves. Tapi kita sudah jelaskan ke BPKP dan BPKP pada dasarnya setuju selama ada plan antara impor dulu, nanti kemudian kita retrovit yg masih ada, dan kemudian 2025 produksi dari INKA," ungkap pria yang akrab disapa Tiko saat ditemui di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Tiko pun mengungkapkan alasan mengapa pihaknya ngebet untuk mengimpor KRL bekas pada tahun ini. Alasan yang paling utama adalah jumlah penumpang KRL yang tumbuh signifikan serta beberapa rute KRL sangat padat.
"Kita harapkan jadi sebelum akhir tahun atau akhir tahun kita bisa tambah trainset, ada beberapa ruas yang memang sekarang sangat padat," sebutnya.
![]() TANJUNG PRIOK, JAKARTA, INDONESIA - 2015/05/05: Some officers assisted heavy equipment lowered railroad cars at the Port of Tanjung Priok. PT KAI Commuter Jabodetabek (KJC) bring 32 units of KRL purchased a used 205 series from Japan. The train is the first stage of the delivery program for the procurement of 176 units of KRL 2014. (Photo by Garry Andrew Lotulung/Pacific Press/LightRocket via Getty Images) |
Tiko menyebut Kementerian BUMN sudah berkonsultasi dengan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh. Pada dasarnya lanjut Tiko, BPKP setuju atas rencana tersebut. Tiko lalu bilang dia sudah menghitung berapa banyak KRL bekas yang akan dia datangkan dari Jepang.
"Kita sudah usulkan untuk ada penambahan impor 12 trainset, ini kita lagi mau rapatkan dengan Pak Menko Marves segera. Kita lagi mulai kaji proses pengadaannya sama BPKP juga. Mungkin kalau kita mulai di bulan ini mungkin 6 bulanan ya," jelasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan rencana impor KRL bekas Jepang memang masih menunggu persetujuan Luhut. Untuk berapa jumlah armada yang akan diimpor menjadi kewenangan di pihak Kementerian BUMN dan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Nantinya Kemenhub akan mengecek aspek keselamatan dan keberlangsungan layanan.
"Itu (soal impor KRL) juga sudah kita bicarakan dengan KAI, surat juga sudah kita sampaikan. Nah, sekarang memang kita menunggu dari Pak Luhut keputusannya akan seperti apa," kata Adita saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Sebagai catatan, rencana impor KRL bekas Jepang awalnya berpolemik. Masing-masing kementerian tidak sepaham dan memiliki kepentingan sendiri-sendiri.
Misalnya Kementerian Perindustrian ngotot menolak impor KRL bekas Jepang. Kemenperin meminta pengadaan KRL harus dipenuhi dari dalam negeri yaitu diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA.
Berbeda dengan Kemenperin, Kemenhub dan Kementerian BUMN justru ingin impor KRL. Alasannya, jumlah penumpang yang tumbuh signifikan serta adanya beberapa prasarana KRL yang beroperasi usang dan harus setop beroperasi.
Polemik ini pun harus ditengahi Luhut saat itu. Luhut akhirnya meminta BPKP untuk melakukan review dengan langsung mengunjungi Jepang sebagai negara tempat asal KRL bekas.
Setelah lebih dari seminggu hasil review pun keluar. Dalam laporan hasil review tersebut, BPKP tidak merekomendasikan KCI untuk mengimpor KRL bekas. BPKP meminta KCI untuk memaksimalkan prasarana KRL yang ada.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KCI Blak-blakan Alasan Mendesak Impor KRL Bekas Jepang
