RI Kecanduan Impor KRL Bekas Jepang, Solusinya Apa?

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia
07 March 2023 09:25
TANJUNG PRIOK, JAKARTA, JAN-06 : Workers lowered a series of electric train from Japan upon arrival at Tanjung Priok Port, Jakarta, on January 06,2016. A total of 18 units to serve commuter KRL Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi arrived at Tanjung Priok Port, marking the end of the procurement program trains 120 PT KAI Commuter Jabodetabek 2015. (Photo by Dasril Roszandi/NurPhoto) (Photo by NurPhoto/NurPhoto via Getty Images)
Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kecanduan impor KRL bekas dari Jepang. Salah satu penyebabnya adalah tumbuh pesatnya jumlah penumpang KRL khususnya di wilayah Jabodetabek sementara produksi dalam negeri terbatas.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) rutin mengimpor KRL bekas dari Jepang. Pada tahun ini saja, KCI berencana akan mengimpor Barang Modal Dalam Keadaan Tidak Baru (BMTB) berupa 120 unit KRL tipe E217 untuk kebutuhan 2023 dan 228 unit KRL dengan tipe yang sama untuk kebutuhan 2024. Adapun pos tarif/HS Code 8603.10.00.

Importasi KRL bekas Jepang dilakukan karena ada 16 train set atau rangkaian KRL Jabodetabek yang harus dipensiunkan pada 2023 dan 2024. Selain itu, pertumbuhan penumpang KRL sangat signifikan, diproyeksikan 436 juta orang penumpang pada 2023 dan menjadi 517 juta orang pada 2026.

"Penggunaan sarana KRL bekas sudah dimulai sejak 23 tahun yang lalu. Selama itu pula, KAI/KCJ/KCI belum pernah membeli atau investasi sarana KRL yang baru sendiri untuk satu rangkaian (train set) pun," ungkap Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).

TANJUNG PRIOK, JAKARTA, INDONESIA - 2015/05/05: Some officers assisted heavy equipment lowered railroad cars at the Port of Tanjung Priok. PT KAI Commuter Jabodetabek (KJC) bring 32 units of KRL purchased a used 205 series from Japan. The train is the first stage of the delivery program for the procurement of 176 units of KRL 2014. (Photo by Garry Andrew Lotulung/Pacific Press/LightRocket via Getty Images)Foto: LightRocket via Getty Images/Pacific Press
TANJUNG PRIOK, JAKARTA, INDONESIA - 2015/05/05: Some officers assisted heavy equipment lowered railroad cars at the Port of Tanjung Priok. PT KAI Commuter Jabodetabek (KJC) bring 32 units of KRL purchased a used 205 series from Japan. The train is the first stage of the delivery program for the procurement of 176 units of KRL 2014. (Photo by Garry Andrew Lotulung/Pacific Press/LightRocket via Getty Images)

Lalu, KCI harus apa? Apakah terus-terusan impor KRL bekas dari Jepang?

Dengan melihat situasi dan kondisi saat ini, menurut Djoko ada baiknya dibuat seperti program sandwich. Maksudnya begini, apabila ada kebutuhan KCI sebanyak 10 rangkaian per tahun, maka solusinya adalah diadakan sarana KRL bekas Jepang sebanyak 8 rangkaian. Kemudian PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA diberikan porsi untuk memproduksi 2 rangkaian KRL baru.

Dan perbandingan ini makin lama komposisi KRL baru dapat ditambah. Sementara pembelian KRL bekas Jepang dikurangi. Pasalnya dengan kondisi sekarang, INKA pun juga tidak akan bisa memenuhi kebutuhan KCI karena masa produksi memerlukan waktu yang cukup lama.

"Keuntungannya, setiap tahun INKA akan memperoleh order produksi sarana KRL baru dan kebutuhan operasi sarana KRL oleh KCI dapat terpenuhi. Dengan memproduksi secara rutin sarana KRL setiap tahun, maka diharapkan kualitas produk INKA juga semakin baik," sebutnya.

Agar rencana ini bisa dijalankan, pemerintah harus duduk bersama membahas rencana impor kereta bekas dari Jepang. Berbagai aspek harus dilihat dan dipertimbangkan agar pertimbangan dalam menerima ataupun menolak impor itu tidak semata-mata karena kepentingan ekonomi. Hal ini sangat urgent karena menyangkut kepentingan dan keselamatan publik.

Sikap cinta tanah air bisa ditunjukkan dengan mencintai produk dalam negeri. Artinya saat menggunakan produk buatan Indonesia, hal ini memperlihatkan bahwa bangga dan mencintai tanah air. Mencintai produk dalam negeri berarti membeli, menggunakan, dan memanfaatkan produk buatan perusahaan atau kelompok usaha lokal Indonesia.

Keuntungan lainnya, setiap tahun INKA akan memperoleh order produksi sarana KRL baru dan kebutuhan operasi sarana KRL oleh KCI dapat terpenuhi. Dengan memproduksi secara rutin sarana KRL setiap tahun, maka diharapkan kualitas produk INKA juga semakin baik.

Impor barang bekas memang murah, akan tetapi juga harus diakhiri. Murah di awal, namun biaya perawatan mahal. Misalnya mencari suku cadangnya susah karena sudah tidak diproduksi di Jepang yang akhirnya harus melakukan kanibal.

"Kita dukung keduanya. Produk dalam negeri dengan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bisa bikin bangsa kita mandiri dalam teknologi perkeretaapian. Namun harus tahu situasi dan kondisi pabrikan di dalam negeri. Impor, jangan kebablasan, kurang menghargai produk dalam negeri dan kemampuan bangsa sendiri," jelasnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakai Alasan Ini, Kemenhub Setuju KCI Impor KRL Bekas Jepang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular