Most Inspiring Women

Sri Mulyani: Perempuan, Kebahagiaan & Tanggung Jawab Moral

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
23 May 2023 15:45
Sri Mulyani Ungkap Soal Klub Moge Hingga Kasus Anak PNS Ditjen Pajak (CNBC Indonesia TV)
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Economic Outlook 2023 dengan tema "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (28/2/2023). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Sebagai seorang menteri keuangan di negara kepulauan yang besar dengan jumlah penduduk sekitar 275 juta jiwa, kebahagiaan Sri Mulyani ternyata sederhana.

"Jadi dalam hidup ini, dalam kerjaan itu sama. Saya bahagia kalau saya sudah punya capaian," kata Sri Mulyani.

Dia mencontohkan pengalamannya di masa pandemi.

"Saya menghadapi pandemi, itu sesuatu yang enggak bisa saya imajinasikan sebelumnya. Tiba-tiba kota sepi, enggak ada orang keluar. Itukan sebagai ekonom kan langsung tahu there is no activity, mati aja itu ekonomi," ungkapnya.

Namun, dia mengungkapkan jajarannya harus melakukan upaya menghentikan shock ini.

"Makanya kemudian ya gimana kalau kita bisa memformulasikan untuk yang disebut shock breaker, ini kan shock, tetapi shocknya harus di-break supaya kemudian bisa membuat keuangan bekerja lagi," sambungnya.

Oleh karena itu, pemerintah langsung membuat APBN, bikin Perpu, dan segara insentif. Ini semua didukung oleh BPK, aparat penegak hukum dan lain sebagainya.

Artinya, pemerintah dan semua pihak sudah mikirin cukup detail dan dukungan dari semua pihak mulai politisi, cabinet hingga presiden cukup bagus.

"Nah, itu bahagia, berarti yang kita bayangkan, kita pikirkan, kita jalankan dan setiap jalan itu ada dibukakan," tegas mantan Kepala Bappenas tersebut.

"Indonesia itu remarkable dari sisi itu, makanya kita ingatkan terus, di dalam pidato itu kalau di DPR, saya tidak basa-basi. Saya mengatakan saya menghargai proses demokrasi Indonesia yang sangat suportif."

Saat menetapkan kenaikan defisit fiskal di atas 3% ketika pandemi, hal tersebut merupakan contoh dukungan yang diingat Sri Mulyani. Terakhir, dia berpesan bahwa kebahagiaan jangan ditaruh di tempat yang vulnerable atau rentan. Bahagia jika ekonomi tumbuh di atas 5%, kalau hanya 4,9% tidak bahagia. Tidak seperti itu, ungkap Sri Mulyani.

"Bahagia ditaruh di tempat yang kita tahu dia itu aman, sehingga rasa bahagia saya tidak terganggu orang lain," katanya.

"Umpamanya keluarga, itu kan sudah jelas, oh suami saya baik, anak saya baik, masih telepon saya, masih bilang 'mama, we love you', nah itu sudah buat saya bahagia."

(haa/haa)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular