Internasional

Negosiasi Utang Buntu, AS Terancam 'Bangkrut' 1 Juni

luc, CNBC Indonesia
21 May 2023 12:00
WASHINGTON, DC - MAY 12: Flags at the base of the Washington Monument fly at half staff as the United States nears the 1 millionth death attributed to COVID May 12, 2022 in Washington, DC. U.S. President ordered flags to fly at half-mast through next Monday and said the nation must stay resolved to fight the virus that has “forever changed” the country. (Photo by Win McNamee/Getty Images)
Foto: Bendera Amerika Serikat (Photo by Win McNamee/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembicaraan plafon utang antara Gedung Putih dan oposisi Partai Republik menemui jalan buntu pada Sabtu (21/5/2023) malam waktu setempat. Waktu pun kian sempit bagi Amerika Serikat (AS) untuk menghindari gagal bayar pada Juni mendatang.

Tawaran Partai Republik yang dibuat Jumat malam adalah "langkah mundur yang besar dan berisi serangkaian tuntutan partisan ekstrem yang tidak akan pernah bisa melewati kedua Dewan Kongres," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.

"Hanya kepemimpinan Republik yang terikat pada sayap MAGA-nya - bukan Presiden atau kepemimpinan Demokrat - yang mengancam akan membuat negara kita gagal bayar untuk pertama kalinya dalam sejarah kita kecuali tuntutan partisan ekstrem dipenuhi," katanya, merujuk ke sayap kanan Partai Republik.

Gedung Putih bertekad untuk tidak membiarkan Partai Republik menyalahkan Demokrat atas situasi di mata publik, bahkan mengirimkan memo ke ruang redaksi yang merinci proposal tersebut.

Sementara itu, Ketua DPR AS Kevin McCarthy mengatakan Gedung Putih "bergerak mundur" dalam pembicaraan.

"Sayangnya, sayap sosialis dari Partai Demokrat tampaknya memegang kendali, terutama dengan Presiden Biden di luar negeri," tulisnya, merujuk pada perjalanan Biden ke Jepang untuk KTT G7.

Dengan peringatan Departemen Keuangan bahwa pemerintah AS dapat kehabisan uang paling cepat 1 Juni, memicu gangguan ekonomi besar-besaran di ekonomi terbesar dunia dan kemungkinan besar di seluruh dunia, pertempuran politik di Washington telah bergolak tanpa tanda resolusi yang jelas.

Partai Republik, yang mengendalikan DPR, menuntut pemotongan anggaran yang tajam sebagai 'harga' untuk mengizinkan perpanjangan otoritas pinjaman pemerintah dengan menaikkan pagu utang dari senilai US$ 31,4 miliar pada saat ini.

Gedung Putih berusaha mengurangi tuntutan tersebut, sambil berargumen bahwa kenaikan pagu utang tahunan yang biasanya tidak kontroversial dipersenjatai untuk keuntungan politik.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang AS 'Jebol'! Negeri Paman Sam Terancam Gagal Bayar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular