
Utang AS 'Jebol'! Negeri Paman Sam Terancam Gagal Bayar

Jakarta, CNBC Indonesia - Gejolak utang kian panas di Amerika Serikat (AS) setelah negara tersebut mencapai batas pinjaman sejak awal tahun ini. Risiko gagal bayar pun mengintai.
Kantor Anggaran Kongres (CBO) menyatakan AS berisiko gagal membayar kewajiban utang segera setelah Juli, jika anggota parlemen gagal menyelesaikan kebuntuan dan menaikkan batas pinjaman federal.
Ramalan oleh kantor nonpartisan yang melayani Kongres itu datang seiring ancaman Partai Republik untuk memblokir persetujuan menaikkan batas kredit negara, jika Demokrat tidak terlebih dahulu menyetujui pemotongan anggaran yang tajam di masa depan.
"Jika batas utang tetap tidak berubah, kemampuan pemerintah untuk meminjam menggunakan langkah-langkah luar biasa akan habis antara Juli dan September 2023," kata CBO, Rabu (15/2/2023), dilansir AFP.
Adapun, estimasi terbaru memberikan tolok ukur lain di atas ekspektasi Departemen Keuangan.
Pada Januari, AS mencapai batas pinjaman senilai US$ 31,4 triliun, mendorong Departemen Keuangan untuk memulai langkah-langkah yang memungkinkannya melanjutkan pembiayaan kegiatan pemerintah.
Departemen Keuangan sebelumnya mengatakan uang tunai dan "tindakan luar biasa" kemungkinan akan bertahan hingga awal Juni.
"Jika batas utang tidak dinaikkan atau ditangguhkan sebelum langkah-langkah luar biasa habis, pemerintah tidak akan mampu membayar kewajibannya sepenuhnya," tutur CBO.
"Akibatnya, pemerintah harus menunda melakukan pembayaran untuk beberapa kegiatan, gagal bayar atas kewajiban utangnya, atau keduanya," tambahnya.
CBO menegaskan tenggat waktu akhir tetap tidak pasti dan jika rencana kenaikan anggaran gagal, Departemen Keuangan bisa kehabisan dana sebelum Juli.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kegagalan Bayar Utang AS, Picu Bencana Ekonomi & Keuangan