AS Cabut di Proyek Raksasa RI, Ini Calon Penggantinya..

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 17/05/2023 10:30 WIB
Foto: Unit Produksi Terapung (Floating Production Unit/FPU) proyek IDD, Kalimantan, Indonesia. Doc. Chevron

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Amerika Serikat (AS) yakni Chevron bakal menarik diri dari proyek gas raksasa di Indonesia. Proyek tersebut adalah proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) di Kalimantan Timur.

Atas rencana hengkangnya Chevron itu, pemerintah dalam hal ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan bahwa ada perusahaan dari Eropa tepatnya Italia yakni ENI yang akan menggantikan posisi Chevron.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan perusahaan asal Italia tersebut saat ini masih melakukan diskusi dengan Chevron perihal rencana pengambilalihan proyek IDD. Namun ia berharap proses pengalihan operator ship proyek IDD dapat rampung pada Juni ini.


"Masih berkaitan dengan pasal per pasal dari agreement yang sedang didudukkan sehingga mengambil alih IDD dari Chevron tentu di sana kewajiban2 yang ada juga karena itu. Untuk IDD juga diharapkan di bulan Juni ini," kata Dwi saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Rabu (17/5/2023).

Sebelumnya, Dwi mengatakan proses diskusi antara kedua perusahaan mengenai kelanjutan dari proyek IDD sendiri selama ini terus berjalan dengan baik. Namun, dalam proses pengalihan hak partisipasi atau participating interest (PI) memang membutuhkan waktu yang tidak singkat.

"Tapi tentu saja semua peralihan itu membutuhkan waktu untuk analisa legal dan sebagainya. Tapi sejauh ini dari laporan ENI dan Chevron proses berjalan dengan baik" kata Dwi di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (31/3/2023).

Dwi menargetkan proses akuisisi proyek IDD dari Chevron ke ENI dapat rampung pada pertengah tahun ini. Sehingga pada kuartal ke empat tahun ini proses revisi Plan of Development (POD) dapat berjalan dengan baik. "Dari POD, sehingga tahun depan sudah bisa efektif," kata dia.

Seperti diketahui, proyek gas IDD merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang hulu migas. proyek IDD cukup menarik untuk dikembangkan karena produksi gasnya diperkirakan bisa mencapai 844 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 27.000 barel minyak per hari (bph).

Proyek IDD terdiri dari dua proyek hub gas yang akan dikembangkan yakni Gendalo dan Gehem hub. Proyek ini awalnya direncanakan dapat beroperasi pada 2025 namun akhirnya mengalami kemunduran hingga menjadi 2028.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ancaman AS: Negara Tanpa "Deal" Dagang Bakal "Kena Batunya"