
Siap-Siap RI Buka Lelang Wilayah Harta Karun Top 2 Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan segera melelang wilayah kerja 'harta karun' Indonesia yaitu panas bumi atau geothermal dalam waktu dekat ini.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM Harris Yahya menyebutkan bahwa pihaknya akan melelang empat Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Indonesia untuk tahun ini.
Dia menyebut, lelang empat wilayah kerja panas bumi tersebut akan dibuka pada akhir Juni atau awal Juli 2023 mendatang.
"Rencana lelang di akhir Juni atau awal Juli 2023," ungkap Harris kepada CNBC Indonesia, Senin (15/5/2023).
Harris mengatakan, total potensi panas bumi di keempat wilayah kerja tersebut mencapai 253 Mega Watt electric (MWe).
Lebih lanjut, Harris menyebutkan empat WKP tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Cisolok Cisukarame, Jawa Barat (45 MWe)
2. Bora - Pulu, Sulawesi Tengah (123 MWe)
3. Guci, Jawa Tengah (20 MWe)
4. WPSPE Hu'u Daha, Nusa Tenggara Barat (65 MWe)
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi panas bumi yang besar. Bahkan, potensi panas bumi yang tersimpan di Indonesia menduduki peringkat kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat.
Selain pemilik sumber daya panas bumi terbesar dunia, Indonesia juga merupakan negara terbesar kedua pemilik kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dunia saat ini.
Presiden Direktur PT Ormat Geothermal Indonesia Dion Murdiono mengatakan, dari 10 produsen geothermal terbesar di dunia, total kapasitas terpasang PLTP yang sudah dibangun mencapai 21,3 Giga Watt (GW).
"Top 1 adalah US, kedua adalah Indonesia, terus bergerak maju menyusul Filipina, ke empat Turki dan Selandia Baru," papar Dion dalam acara peluncuran 'The 9th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2023' di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Dia menyebut, pengembangan PLTP di Indonesia sudah berlangsung sejak 40 tahun lalu. Sejak tahun 1980, penambahan kapasitas PLTP di Indonesia sekitar 60 Mega Watt (MW) per tahun. Namun, sejak 12 tahun terakhir ini bertambah sekitar 100 MW per tahun.
Peningkatan kapasitas pembangkit listrik panas bumi di Indonesia menurutnya masih tercepat dari seluruh negara di dunia.
"Jadi kalau sekarang, kita lihat Indonesia adalah satu-satunya negara yang punya potensi bahan kapasitas yang jauh lebih cepat di antara negara-negara lain," ungkap Dion.
Seperti diketahui, per Januari 2022 Amerika Serikat tercatat sudah memasang kapasitas panas bumi hingga 3,79 GW, diikuti oleh Indonesia yang sudah memasang kapasitas panas bumi hingga 2,35 GW. Sedangkan Filipina menempati posisi ketiga sebesar 1,93 GW. Selanjutnya, Turki sebesar 1,68 GW.
Indonesia merupakan pemilik sumber daya panas bumi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Hingga Desember 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi Indonesia mencapai sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekitar 24 Giga Watt (GW).
Amerika Serikat menduduki peringkat pertama untuk sumber daya panas bumi yakni mencapai 30.000 MW. Selanjutnya, Indonesia 23.965,5 MW, Jepang 23.400 MW, Kenya 15.00 MW dan terakhir Islandia 5.800 MW.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga akhir 2022, kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) RI baru mencapai 2.342,6 Mega Watt (MW). Capaian ini juga masih lebih rendah dibandingkan target 2022 yang sebesar 2.344,1 MW.
Bila dibandingkan dengan total sumber daya panas bumi RI yang mencapai 23.965,5 MW, artinya panas bumi untuk sumber energi RI baru dimanfaatkan 9,8%.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gak Main-Main, RI Punya 'Harta Karun' Terbesar Nomor 2 Dunia!