Pemerintah Kaji Kenaikan Tingkat Balik Modal Panas Bumi Lebih dari 10%

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
03 July 2025 15:20
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tanggamus 110 MW di Ulubelu, Lampung. Dok PLN
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tanggamus 110 MW di Ulubelu, Lampung. Dok PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji kebijakan untuk menaikkan Internal Rate of Return (IRR) atau tingkat pengembalian modal pada proyek panas bumi menjadi lebih dari 10%. Hal ini dilakukan guna menarik lebih banyak investasi di sektor panas bumi.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi membeberkan bahwa IRR pada proyek panas bumi saat ini masih berada di angka 6% hingga 8%. Angka tersebut dianggap kurang ideal bagi para investor.

"Jadi kita ingin menaikkan lebih dari 10. Nah, ini yang ada berbagai regulasi yang harus kita telaah, sehingga ini momentum pada saat ini, PP 7 tahun 2017 ini momentum untuk kita membuat satu terobosan di regulasi ini," ungkap Eniya dalam acara Konsultasi Publik Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Panas Bumi Untuk Pemanfaatan Tidak Langsung, Kamis (3/7/2025).

Ia lantas mengungkapkan bahwa proyek panas bumi sejatinya memiliki dampak ekonomi yang cukup besar, bukan hanya pada aspek kelistrikan saja melainkan peningkatan ekonomi di daerah.

"Nah, dari pembangkit panas bumi yang sudah ada ini, saat ini kalau kita hitung sudah ada 5.200 tenaga kerja profesional untuk panas bumi, dan juga yang untuk yang tidak langsungnya, itu ada 870.000 tenaga kerja. Yang ini melalui multiplier effect," katanya.

Menurut Eniya, selama 10 tahun belakangan ini total investasi di sektor panas bumi telah mencapai US$ 9,3 miliar dengan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 18,2 triliun. Adapun, panas bumi menjadi satu-satunya sumber PNBP dari sub-sektor EBTKE, menjadikannya sektor penting dalam penerimaan negara dari energi terbarukan.

"Jadi kita berharap PNBP juga bisa mulai tumbuh, naik, saat ini tercapai dalam 10 tahun terakhir itu Rp 18,2 triliun. Jadi sumbangan dari Panas Bumi itu lumayan tinggi. Walau tidak setinggi mineral dan pertambangan, tetapi penggunaan dari sumber ini lumayan besar," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perusahaan AS Akan Berinvestasi Panas Bumi di RI Sampai Rp 16 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular