Saat IMF Ketar-ketik Sama Sosmed, Pemicu 'Bank Run' di AS

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
10 May 2023 17:20
Logo IMF
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Sosial media kini turut menjadi perhatian para pimpinan di berbagai otoritas keuangan dunia, termasuk di Indonesia. Sosmed bahkan menjadi pemicu bankrut bank-bank di Amerika Serikat.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan, pengaruh sosial media dalam memicu bank run atau penarikan dana besar-besaran oleh nasabah bahkan juga telah menjadi pembahasan khusus di Dana Moneter Internasional atau IMF.

"Terlebih di era digital, di mana sosial media menjadi katalis terjadinya bank run, jadi istilahnya sosmed driven bank run sekarang banyak dibahas seperti di IMF," kata Juda Agung dalam acara Kajian Stabilitas Keuangan Nomor 40 di Jakarta, Rabu (10/5/2023)

Fenomena sosmed menjadi katalis bangkrutnya bank-bank di AS ini diawali saat jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB). Lalu diikuti Signature Bank, Silvergate Bank, hingga bank First Republic.

Namun, Juda menegaskan, itu hanya menjadi salah satu pemicu saja yang perlu diperhatikan. Sebab, jatuhnya bank-bank di AS itu dipicu oleh tidak adanya bauran kebijakan otoritas di negara tersebut.

Selain itu, juga disebabkan adanya sentimen meremehkan kondisi manajemen di bank-bank yang dianggap tidak berdampak sistemik. Termasuk terkait likuditas hingga permodalannya.

"Bank sekecil apapun harus punya buffer yang kuat, baik dari sisi likuditas maupun permodal. Ini lesson learned dari kejatuhan bank sistemik yang bisa menimbulkan risiko sistemk ke sistem keuangan," tuturnya.

Berdasarkan laporan CNBC Internasional, sebetulnya pengaruh media sosial terhadap jatuhnya bank-bank di AS itu juga menjadi salah satu kajian dalam bentuk makalah oleh sekelompok profesor universitas.

"Selama terjadinya periode bank run, kami menemukan adanya intensitas percakapan di twitter terkait prediksi anjloknya harga saham bank tersebut dalam hitungan jam," tulis kajian tersebut.

"Hasil ini konsisten dengan deposan yang menggunakan Twitter untuk berkomunikasi secara real time selama bank run," dikutip dari kajian berjudul 'Social Media as a Bank Run Catalyst' itu.

Kajian ini ditulis oleh J. Anthony Cookson dari University of Colorado at Boulder - Leeds School of Business, Corbin Fox dari James Madison University- Department of Finance, Javier Gil-Bazo dari Universitat Pompeu Fabra; UPF Barcelona School of Management; Barcelona School of Economics, Juan Felipe Imbet Université Paris Dauphine - Department of Finance, serta Christoph Schiller Arizona State University (ASU) - W.P. Carey School of Business.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dampak Kolapsnya SVB AS ke RI, Begini Penjelasan 5 Ekonom!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular