
BI Bongkar 'Faktor Klasik' Kejatuhan Sillicon Valley Bank

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) membongkar penyebab kejatuhan bank besar Amerika Serikat (AS) Sillicon Valley Bank. Bank sentral menilai penyebab jatuhnya bank asal Negeri Paman Sam ini dipicu oleh faktor klasik.
Deputi Gubernur BI Juda Agung menuturkan bahwa siklus pengetatan moneter yang agresif dan berlangsung lama di negara maju menimbulkan komplikasi di sistem keuangan. Oleh karena itu, publik dikagetkan dengan kejatuhan Sillicon Valley Bank (SVB).
"Penyebabnya bukan hanya hal baru tapi klasik dari bank run terjadinya risk manajemen dari sisi aset fund liabilities di tengah kenaikan suku bunga global," paparnya, Rabu (10/5/2023).
Akhirnya, masalah sistemik SVB diikuti oleh Sovereign Bank dan First Republic Bank. Alhasil, kerentanan ini memicu dilema besar bagi the Fed yang kini memutuskan untuk berbalik arah menjadi dovish. The Fed diyakini akan menurunkan tone kebijakannya ke depan. Artinya, kenaikan suku bunga the Fed akan segera berakhir.
Menurut Juda, kegagalan AS bisa menjadi pelajaran bagi Indoensia. Pertama, dia menegaskan pentingnya bauran kebijakan dalam mengelola ekonomi, ketika otoritas dihadapkan pada dilema kebijakan.
"Kedua kita jangan underestimate bank-bank sistemik, bank sekecil apapun harus punya buffer kuat baik dari sisi likuditas maupun permodalan."
Pasalnya, bank sistemik bisa menimbulkan risiko sistem ke sistem keuangan, terlebih di era digital di mana sosial media bisa menjadi katalis.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Was-was Lihat Bank AS Rontok, Gimana Nasib RI?
