Terbongkar! 'Faktor X' yang Bikin Serapan Tenaga Kerja Minim

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
02 May 2023 08:00
Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2023 (Tangkapan layar Kementerian Investasi - BKPM)
Foto: Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2023 (Tangkapan layar Kementerian Investasi - BKPM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan realisasi investasi kuartal I-2023 mencapai Rp 328,9 triliun, dan hanya menyerap 384.892 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Hal ini jelas tidak berbanding lurus. Artinya, investasi yang digelontorkan cukup besar tetapi efek terhadap tenaga kerja tidaklah berkualitas.

Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan investasi yang masuk ke Indonesia saat ini memang didominasi pada investasi yang padat modal, ketimbang investasi yang padat karya. Hal ini yang kemudian membuat serapan tenaga kerja yang dihasilkan tidak sebesar yang diharapkan.

"Idealnya kalau investasinya padat karya, antara realisasi nominal angka harus berbanding lurus dengan penciptaan lapangan kerja yang optimal. Tapi, investasi yang masuk di kita sekarang tidak padat karya. Investasi kita ini semuanya high technology," tuturnya, dikutip Selasa (2/5/2023).

Hal ini tercermin dari nilai realisasi investasi terbesar pada sektor-sektor seperti industri logam dasar dan lainnya, serta industri farmasi, yang menggunakan robot alias mesin dengan kapasitas tinggi.

Hal yang sama tampak pada sektor pertambangan, dimana tenaga manusia hanya untuk melakukan kerja sebagai operator saja.

Maklum, kata Bahlil, pengusaha biasanya hanya fokus pada profit yang dihasilkan. Selain itu, pekerjaan yang dibantu dengan robot biasanya lebih cepat jika dibandingkan tenaga manusia.

Kendati demikian, BKPM mendorong agar sebisa mungkin pekerjaan yang masih bisa dikerjakan oleh manusia, lebih didahulukan. Menurutnya, pemerintah terus mendorong agar seluruh industri di Indonesia bisa menciptakan lapangan kerja baru sebanyak-banyaknya.

"Sektor padat karya akan banyak terserap oleh pelaku UMKM. Ini saja sudah maksimal. Jadi, ada pekerjaan yang dikerjakan oleh orang kita kasih ke orang, jangan semua teknologi. Meski ada plus minusnya," tegas Bahlil.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Cetak Rekor Investasi di 2022, Tapi Serapan Kerja Kecil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular