Ada 1.209 WNI di Sudan, Baru 43 Orang Berhasil Dievakuasi

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
20 April 2023 17:40
Jendela pecah digambarkan di sebuah bangunan tempat tinggal di Khartoum pada 18 April 2023 setelah pertempuran antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter yang dipimpin oleh jenderal saingan. - Ledakan mengguncang ibu kota Sudan pada hari keempat pertempuran yang telah merenggut hampir 200 nyawa, meskipun seruan internasional semakin meningkat untuk mengakhiri permusuhan yang telah meningkatkan pelanggaran hukum. (-/AFP via Getty Images)
Foto: Jendela pecah digambarkan di sebuah bangunan tempat tinggal di Khartoum pada 18 April 2023 setelah pertempuran antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter yang dipimpin oleh jenderal saingan. - Ledakan mengguncang ibu kota Sudan pada hari keempat pertempuran yang telah merenggut hampir 200 nyawa, meskipun seruan internasional semakin meningkat untuk mengakhiri permusuhan yang telah meningkatkan pelanggaran hukum. (AFP via Getty Images/-)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sudan masih kesulitan melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Khartoum, ibu kota negara itu. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengungkapkan bahwa kondisi perang yang terjadi tengah 'memanas' sehingga baru sebagian kecil WNI yang berhasil dipindahkan ke safe house.

"Tim KBRI sejauh ini telah mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi pertempuran ke safe house di KBRI Khartoum," kata Retno saat memberikan keterangan pers.

Sedangkan jumlah WNI yang tercatat di KBRI Khartoum mencapai 1.209 orang, yang sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa yang bertempat tinggal di Khartoum. 

Meski demikian, Retno menegaskan, sejak konflik perang saudara ini berlangsung pihak KBRI sudah melakukan kontak dengan para WNI.

"Sejak awal konflik bersenjata KBRI Khartoum melakukan kontak dengan para WNI satu hari setelah pertempuran pada 16 April. Kementerian Luar Negeri dan KBRI Khartoum mengadakan pertemuan virtual dengan para WNI dan para organisasi masyarakat Indonesia," kata Retno.

Retno melanjutkan, saat ini KBRI Khartoum bekerja sama dengan Organisasi Masyarakat di Sudan sudah memberikan bantuan makanan dan logistik, meskipun bantuan tersebut sempat tertahan karena kondisi yang sulit.



"Namun seperti yang saya sampaikan tadi pemberian logistik tidak mungkin dilakukan di tengah pertempuran yang terjadi. tentunya keselamatan menjadi prioritas utama," kata Retno.

Status keamanan di Sudan saat ini tengah dalam kondisi siaga 1. Upaya evakuasi lebih lanjut masih menunggu waktu yang tepat untuk dilakukan.

Selain itu Retno juga menyampaikan pasca berkomunikasi dengan Dubes untuk Indonesia di Khartoum, bahwa saat ini belum ada satu evakuasi warga negara asing dari Khartoum.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudan Mencekam, 14 Negara Ini Termasuk RI Evakuasi Warganya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular