Internasional

Cerita Pilu WNI Terjebak "Neraka" Sudan & Sikap RI

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
19 April 2023 09:00
Warga Sudan menyapa tentara, yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, di kota Laut Merah Port Sudan pada 16 April 2023. - Pejuang yang berjuang di Sudan mengatakan mereka telah menyetujui jeda kemanusiaan selama berjam-jam, termasuk untuk mengevakuasi yang terluka , pada hari kedua pertempuran kota yang berkecamuk yang menewaskan lebih dari 50 warga sipil termasuk tiga staf PBB dan memicu protes internasional. (-/AFP via Getty Images)
Foto: (AFP via Getty Images/-)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi Sudan masih memanas. Perang saudara akibat perebutan kekuasaan para jenderal membuat salah satu negara Afrika Utara tersebut dilanda kerusuhan sejak akhir pekan lalu hingga kini.

Konflik Sudan terjadi akibat perebutan kekuasaan dua jenderal pasca kudeta bersama di 2023. Panglima militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan berseteru dengan wakilnya Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF).

Situasi bak terjebak di 'neraka' ini tentu membuat ngeri warga asli. Termasuk sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang tengah berada dan bermukim di sana.

Ini disampaikan oleh Dimas Muhammad, mahasiswa S1 University of Africa yang berada di ibu kota Khartoum. Kepada CNBC Indonesia, ia menceritakan bagaimana jet tempur wara-wiri saat pertempuran terjadi termasuk rudal nyasar.

"Memang jet berada di atas rumah. Jadi terdengar ketika sedang terjadi pertempuran, terdengar suara tembakannya," katanya saat dihubungi Selasa (18/4/2023).

"Peluru nyasar memang ada ... di beberapa rumah masyarakat Indonesia di Khartoum," tambah staf amil Lazismu Sudan tersebut.

Sementara, Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muhammadiyah Sudan juga memberi pernyataan. Baku tembak di udara karena saling serang pesawat tempur serta jatuhnya peluru nyasar ke rumah warga juga dipaparkan.

"(Senin 17/4/2023) sesekali terdengar dentuman senjata pada kawasan Arkaweet. Terdengar brondolan suara peluru setelah magrib," tulis PCI Muhammadiyah Sudan.

"Pasukan bergerak menjauh dari Khartoum menuju Jabroh. Rudal nyasar yang mengenai dan menyangkut salah seorang rumah warga di daerah makmuroh tiba tiba meledak," tambah keterangannya lagi.

WNI Kesulitan Penuhi Kebutuhan

Dalam rilisnya, PCIM Sudan juga mengatakan sejumlah kebutuhan sulit dipenuhi. Mulai dari bensin yang langka, penerapan pembatasan pembelian hingga pasokan pangan dan air minut yang sulit.

Kondisi WNI juga dikabarkan perlu perhatian lebih. Di mana beberapa diinformasikan sempat menjadi sasaran penjahat dan terindikasi mengalami mental health.

"Salah seorang WNI terinformasikan terkejar haromi (penjahat) pada saat-saat genting ini," kata pernyataan itu lagi.

"Beberapa mahasiswi yang sedang mengungsi di aula ... terindikasi mengalami mental health. Seperti duduk termenung lalu tiba tiba menangis, gemetar," tambahnya.

"Jumlah mahasiswi sakit yang mengungsi di aula semakin hari semakin bertambah. Tidak hanya dikarenakan tempat pengungsian yang memang terdesain bukan untuk pengungsian namun juga karena alat pendingin yang dinyalakan. Sehingga banyak dari mahasiswi yang mengalami kedinginan ditambah dengan persiapan baju hangat yang minim."

PCIM Sudan melalui Lazismu Sudan sendiri mengatakan terus mengupayakan bantuan logistik dan kebutuhan kepada WNI. Mereka dilaporkan membentuk tim Sudan Crisis Response untuk konflik bersenjata di Sudan yang turut bekerja sama dengan LLHPB, LKHI dan MDMC pusat.

Sikap RI

Meski begitu, menurutnya Kedutaan Besar Indonesia sudah memberi himbauan. Karena situasi memburuk, KBRI Khartoum menghimbau WNI untuk terus waspada namun tetap tenang dan berhati-hati.

"Tetap tinggal di rumah dan menjauhi jendela," bunyi himbauan KBRI yang dilihat CNBC Indonesia.

"Meningkatkan saling komunikasi, dapat berkumpul bersama di titik-titik aman, tidak berkeliaran, menyiapkan dokumen paspor dan beberapa barang keperluan pribadi dalam satu ransel," tambah perwakilan resmi RI itu.

Saat ini status keadaan yang dirilis KBRI adalah "Siaga 2" Namun jika mencapai "Siaga 1", WNI akan diungsikan keluar Sudah baik melalui udara, atau darat menuju Mesir, dan darat menuju Jeddah, Arab Saudi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WNI Ungkap Ngerinya Sudan: Jet Tempur Wara-Wiri, Rudal Nyasar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular