
Perang Saudara di Sudan Pecah, Warga RI Ada yang Terjebak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi Sudan masih memanas. Perang saudara, akibat perebutan kekuasaan para Jenderal membuat negeri itu dilanda kerusuhan sejak akhir pekan hingga kini.
Dalam catatan PBB setidaknya 200 orang tewas dan 1.800 luka. Warga juga dilaporkan mulai kesulitan mendapatkan sejumlah kebutuhan pokok seperti bensin, roti dan air.
Tak terkecuali warga negara Indonesia (WNI), Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan Ahmad Fauzi menyampaikan bahwa beberapa warga NU melaporkan kehabisan bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
"Kondisi yang mengharuskan untuk tetap berdiam diri di rumah dengan kondisi tidak ada listrik dan air serta tidak ada suplai bahan makanan, membuat pasokan kebutuhan sehari-hari semakin menipis, bahkan ada beberapa laporkan sudah kehabisan stok kebutuhan sehari-harinya," ujarnya mengutip NUOnline pada Senin (17/4/2023).
PCINU Sudan mengupayakan agar kebutuhan-kebutuhan dasar warga NU di sana dapat terpenuhi. Hal ini dilakukan senantiasa terus berkoordinasi dengan perwakilan pemerintah Indonesia di sana.
"Saat ini, kami dari pengurus PCINU Sudan masih fokus pada penanganan kepada Nahdliyyin dan pemenuhan kebutuhannya, serta berkoodinasi dengan perwakilan pemerintah Indonesia di Sudan," katanya.
Dalam hal ini, PCINU Sudan juga menggalang donasi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari bagi WNI yang terkena dampak konflik yang sedang terjadi ini.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korban Tewas 100, Ini Kronologi Perang Saudara di Sudan