AS Cabut di Proyek Kebanggaan Jokowi, Luhut Sebut-sebut China

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
17 April 2023 09:35
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di acara Mandiri Investment Forum 2023. (Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di acara Mandiri Investment Forum 2023. (Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa dirinya menargetkan pengganti dari perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) atau Air Products and Chemicals Inc pada Mei 2023. Perusahaan AS itu hengkang dari proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME), yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Luhut mengungkapkan bahwa sudah ada perusahaan asal China yang menawarkan diri untuk menjadi pengganti Air Products di proyek hilirisasi batu bara di Indonesia. Dia mengatakan pihaknya akan melihat perkembangan dari perusahaan tersebut Mei 2023 mendatang.

"Kalau China menawarkan diri sudah sih kemarin, kita akan coba lihat bulan Mei," ujarnya saat konferensi pers di Kemenko Marves, dikutip Jumat (14/4/2023).

Adapun masih terdapat tahapan yang masih harus dilakukan dalam mencari pengganti Air Products. Dia juga mengatakan bahwa Air Products sendiri diklaim menggunakan teknologi yang berasal dari China. "Saya kira masih ada tahapan yang kita lebih giatkan lagi, Air Products itu kan teknologinya dari China juga ya," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, usai hengkangnya perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) dari proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) beberapa waktu lalu, dikabarkan banyak investor baru yang mengantre untuk menggantikannya.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Triharyo Soesilo mengatakan, perusahaan China berpotensi menjadi investor potensial karena merupakan produsen DME dengan jumlah besar, mencapai 12 juta ton.

"Kan DME terbesar di China 12 juta ton di sana jadi udah pengalaman biasa sih pengalaman pertamina," kata Triharyo pada acara Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF) 2023, di Jakarta, Kamis, (30/3/2023). "Banyak (investor China) yang berminat. Silahkan PTBA cari," ungkap Triharyo.

Selain itu, Triharyo tidak menutup kemungkinan jumlah investor baru tersebut lebih dari satu.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor RI ke AS & China Anjlok, Eropa Naik Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular