Izin Ekspor Freeport Berjalan Mulus? Ini Alasannya..

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
05 April 2023 16:50
Sejak Minggu malam (12/02/2023), PTFI telah melakukan upaya pembersihan di area terdampak banjir di area tambang di Tembagapura, meliputi area pabrikpengolahan konsentrat, conveyor, perkantoran, terowongan west gully, dan jalan tambang. (Dok. PT Freeport Indonesia)
Foto: Sejak Minggu malam (12/02/2023), PTFI telah melakukan upaya pembersihan di area terdampak banjir di area tambang di Tembagapura, meliputi area pabrikpengolahan konsentrat, conveyor, perkantoran, terowongan west gully, dan jalan tambang. (Dok. PT Freeport Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini terus gencar menggalakkan program hilirisasi mineral mentah untuk peningkatan nilai tambah di dalam negeri. Salah satunya dengan menggenjot pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter).

Pasalnya, larangan ekspor seluruh komoditas mineral mentah akan berlangsung pada Juni 2023. Tak terkecuali kegiatan ekspor konsentrat tembaga yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) selama ini.

Namun, Plh Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Djoko Widajatno menilai pemerintah kemungkinan akan mempertimbangkan untuk menangguhkan larangan ekspor konsentrat tembaga PTFI. Mengingat, cukup mustahil bagi proyek smelter tersebut bisa rampung pada Juni 2023.

Djoko menyebut progres pembangunan smelter tembaga Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, telah mencapai 56% dengan uang yang sudah digelontorkan perusahaan mencapai 60%. Dengan begitu, ia meyakini pemerintah akan memberikan relaksasi izin ekspor kepada PTFI.

Apalagi selama pengerjaan proyek smelter ini, perusahaan juga terimbas dari adanya kondisi pandemi Covid-19 yang membuat pergerakan, pembangunan proyek yang digarap perusahaan menjadi terbatas.

"Itu juga menjadi pertimbangan pemerintah kemungkinan dia diberi seperti yang diucapkan pak Menteri akan diberikan kompensasi kecuali yang komoditas lain," kata dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/4/2023).

Menurut Djoko rencana pemerintah menyetop ekspor konsentrat tembaga ini bakal berdampak cukup signifikan bagi perekonomian daerah. Misalnya seperti di Kabupaten Mimika yang selama ini 99% pendapatan asli daerah (PAD) nya bergantung dari PT Freeport Indonesia (PTFI). "Jadi di Mimika itu hidupnya karena PAD 99% diberi oleh PTFI kalau dia gak mampu ya tutup, terjadilah Kabupaten Mimika merdeka sendiri," ujar Djoko.

Oleh sebab itu, Djoko pun optimistis pemerintah Indonesia bakal memberikan relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga bagi PT Freeport Indonesia. Sekalipun progres pembangunan smelter hingga Juni 2023 belum selesai.

Sebagaimana diketahui, pemerintah pada Juni 2023 ini akan melarang kegiatan ekspor mineral mentah khususnya bauksit dan tembaga. Hal ini mengacu pada Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor Freeport Lolos di Juni 2023? Ini Kata ESDM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular