Bulog Dapat Jatah Impor Beras 2 Juta Ton, Mau Dihabiskan?

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Senin, 27/03/2023 17:43 WIB
Foto: Beras impor mulai berdatangan untuk pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Perum Bulog. Hari ini (16/12/2022) ada 5.000 ton yang masuk dari Vietnam. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana impor beras untuk mengisi stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 2 juta ton untuk tahun 2023 ini, di mana 500 ribu ton harus segera didatangkan ternyata belum dapat angin segar.

Pasalnya, rekomendasi teknis dari Menteri Pertanian perihal izin impor masih belum turun, sehingga Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas masih akan terus menunggu izin impor tersebut diturunkan.

"Belum, jadi gini ini kan baru yang kemarin. Yang ini kan baru dapat penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) 2 juta ton, itu kan belum, karena kita liat situasinya dong, perlu atau tidak. Belum (tahu kapan bisa masuk), karena kan kita kan belum dapat izinnya, rekomtek (dari Mentan)," kata Buwas saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).


Buwas menjelaskan rencana impor beras sebanyak 2 juta ton merupakan sebagai alokasi. Artinya, tidak seluruhnya dari rencana impor beras 2 juta ton itu harus masuk ke RI, tapi hanya dijadikan sebagai cadangan manakala di tengah jalan ternyata CBP mengalami kekurangan.

Foto: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memantau bongkar muatan 5.000 ton beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memantau bongkar muatan 5.000 ton beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

"Jadi ini alokasi, tidak berarti harus 2 juta ton daripada nanti kurang, ada lagi, terus ditugasin lagi, ini sekaligus dikasih tugas dalam satu tahun. Itu cadangan manakala ada sesuatu yang memang memerlukan tambahan, ini CBP loh," terangnya.

Namun, terkait dengan rencana impor 500 ribu ton yang harus segera masuk RI, katanya, karena itu berkaitan dengan program bantuan sosial pemerintah, namun dari penyerapan dalam negeri tak mencukupi.

"Segera itu karena yang berkaitan, kalau ini berkaitan dengan penyerapan gak dapat, itu kan untuk bansos. Ya itu," ujarnya.

Buwas mengatakan, pihaknya sampai dengan detik ini masih belum bisa menjajaki dari mana saja asal beras impor tersebut. Sebab, masih belum adanya izin sehingga pihaknya masih belum melakukan lelang maupun membuka keras impor.

"Belum, kita belum jajaki, (izinnya) belum ada. Kita kan belum melelang, belum buka (keran impor) jadi belum ada, besok baru mau kita bahas," tutur Buwas.


(wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bulog Diperintahkan Beli Jagung Petani Rp5.500/Kg