Internasional
Ketakutan, Eks PM Pakistan Bakal Hadir di Pengadilan

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan dijadwalkan hadir di pengadilan setelah mengaku takut akan ditangkap dalam perselisihan dengan pemerintah, Sabtu (18/3/2023).
Menurut laporan Reuters, Khan harus menangani dakwaan di pengadilan Islamabad karena menjual hadiah negara yang diberikan kepadanya oleh pejabat asing saat menjabat secara tidak sah.
Selain itu, ia juga harus menghadapi rentetan tantangan hukum, termasuk salah satu yang mendorong kegagalan upaya penangkapannya pada Selasa lalu. Khan mengatakan, dia mengikuti prosedur hukum dalam memperoleh hadiah.
Beberapa jam sebelum meninggalkan rumahnya di Lahore, mantan PM itu mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah membentuk sebuah komite untuk memimpin partainya jika dia ditangkap.
Sebelumnya, Khan telah memimpin protes nasional setelah penggulingannya dari kekuasaan pada tahun lalu dan memiliki daftar rentetan kasus. Namun, polisi gagal menangkapnya pada Selasa lalu.
Polisi memasuki propertinya setelah Khan tiba di Islamabad untuk hadir di pengadilan. Awal pekan ini, polisi dan pendukung Khan bentrok di luar rumahnya selama upaya penangkapan.
Khan yang ditembak dan terluka saat berkampanye pada November, mengatakan bahwa ancaman terhadap nyawanya lebih besar dari sebelumnya dan menegaskan bahwa lawan politiknya dan militer ingin menghalangi ia mencalonkan diri dalam pemilihan akhir tahun ini. Namun, belum ditemukan bukti atas pernyataan tersebut.
Hingga saat ini, militer dan pemerintah belum memberikan tanggapan apapun kepada Reuters terkait hal tersebut.
Namun, Pemerintah Perdana Menteri Shehbaz Sharif membantah terlibat di balik kasus tersebut. Militer pun mengatakan tetap netral terhadap politik.
![]() Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, melambai dari kendaraan saat dia berangkat dari Lahore untuk menghadap Pengadilan Tinggi Islamabad, di Lahore, Pakistan 18 Maret 2023. (REUTERS/Akhtar Soomro) |
'Pemerintah Mau Menangkap Saya'
Sebelumnya, pengadilan telah mengeluarkan surat perintah untuk penangkapan Khan dalam kasus tersebut. Sebab, Khan tidak hadir pada sidang sebelumnya meskipun sudah mendapatkan panggilan.
Atas jaminannya akan hadir pada hari Sabtu, pengadilan memberikan perlindungan kepada Khan dari penangkapan, tetapi dia mengatakan dia khawatir polisi dan pemerintah berencana untuk menahannya.
"Sekarang jelas bahwa meskipun saya mendapatkan jaminan dalam semua kasus saya, pemerintah (koalisi Gerakan Demokratik Pakistan) berniat untuk menangkap saya. Meskipun mengetahui niat jahat mereka, saya melanjutkan ke Islamabad dan pengadilan karena saya percaya dalam aturan hukum," kata Khan melalui Twitter.
"Juga jelas sekarang bahwa seluruh pengepungan Lahore bukan tentang memastikan saya hadir di hadapan pengadilan dalam sebuah kasus, tetapi dimaksudkan untuk membawa saya ke penjara sehingga saya tidak dapat memimpin kampanye pemilihan," lanjutnya
Menteri Penerangan Pakistan mengatakan, pemerintah tidak ada hubungannya dengan tindakan polisi dan polisi mematuhi perintah pengadilan.
Kasus yang akan disidangkan pada Sabtu berkaitan dengan tuduhan bahwa Khan menjual jam tangan mewah dan barang-barang lain yang diberikan kepada negara selama masa jabatannya sebagai perdana menteri pada periode 2018-2022.
Ada laporan bentrokan baru antara polisi dan pendukung Khan dan partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) di Lahore.
[Gambas:Video CNBC]
Detik-Detik Eks PM Pakistan Iran Khan Tertembak
(dce)