Ganjar Berkicau RI Lumbung Pangan Dunia, Begini Faktanya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 10/03/2023 13:26 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah Kamis (9/3/2023). (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Selain Mentan Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo termasuk pejabat yang mendampingi bersama Menhan Prabowo Subianto.

Bahkan Gubernur Jateng Ganjar sempat memposting kebersamaannya di sawah bersama Jokowi di media sosial. Ganjar berkicau soal pangan yang menuai riuh netizen, dengan ragam pro dan kontra soal Indonesia jadi lumbung pangan di tengah kebijakan impor beras sebanyak 500 ribu ton belakangan ini.

"Indonesia lumbung pangan dunia, siap!" jelas Ganjar dalam aku Twitternya, Kamis (9/3)


Apa maksudnya?

Kegiatan panen padi tersebut mengawali panen raya 1 juta hektare lahan padi di Indonesia. Ganjar secara tegas mendukung Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

"Ada banyak hal yang tadi disampaikan oleh Presiden. Beliau sangat detail sekali untuk melihat hasil panen terutama padi, termasuk harganya," kata Ganjar dikutip dari laman Pemprov Jateng, Jumat (10/3).

Ganjar mengungkapkan, dalam kunjungan itu juga dibahas tentang usulan skema harga padi atau gabah kering panen. Skema tersebut diharapkan dapat menguntungkan petani.

"Tadi kami bicara skema yang paling menguntungkan untuk petani kira-kira harga berapa. Maka ada dari Kementan, Kemenhan tadi ikut, juga ada dari Badan Pangan," ungkapnya.

Selain skema harga panen padi, Ganjar juga mendukung adanya simulasi untuk menentukan harga padi hingga beras. Usulan itu sempat disampaikan Badan Pangan, agar harga di pasaran, khususnya untuk beras, tidak melambung tinggi.

"Badan Pangan tadi juga menyampaikan untuk dibuatkan satu simulasi. Simulasi inilah yang nantinya akan dipakai untuk penentuan, berapa sebenarnya harga di tingkat petani yang layak, agar masyarakat nanti tidak merasa berat untuk membeli harga berasnya," jelas Ganjar.

Skema dan simulasi itu, menurut Ganjar dapat mendukung mimpi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. 


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Sowan ke Jokowi, Bahas Diplomasi & Komoditas Strategis