Penjelasan Erick Soal Relokasi Depo BBM Pertamina Plumpang

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 06/03/2023 20:10 WIB
Foto: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir Mengucapkan belasungkawa atas kebakaran terminal bbm pertamina di plumpang dalam postingan instagram pribadinya. (Tangkapan Layar Instagram @erickthohir)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa pemerintah dan PT Pertamina (Persero) sepakat akan merelokasi Depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara ke tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan solusi terbaik bagi rakyat. Seperti diketahui, ini merupakan imbas dari insiden kebakaran Terminal BBM Plumpang pada Jumat (03/03/2023) pukul 20.20 WIB.

Keputusan pemindahan Depo BBM Plumpang ke tanah milik Pelindo ini disampaikan setelah Erick melakukan rapat dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) hari ini, Senin (06/03/2023).


"Arahan Pak Presiden, solusi untuk melayani, melindungi rakyat. Karena itu, Pertamina memastikan perlindungan kepada rakyat sekitar kita jaga. Terutama korban-korban yang sudah terkena. Kita akan rawat, akan pastikan ada penyewaan rumah untuk mereka, dan mendorong, membantu kehidupan mereka untuk beberapa bulan ke depan sampai ada kepastian keputusan lainnya," tuturnya usai melakukan rapat dengan Direktur Utama Pertamina, Senin (06/03/2023).

"Lalu, kami juga sudah merapatkan bahwa kilang (Depo Plumpang) akan kita pindah ke tanah Pelindo," ucapnya.

Dia mengatakan, relokasi ke tanah Pelindo ini diperkirakan baru siap dilakukan pada akhir 2024. Lalu, dilanjutkan dengan proses pembangunan selama 2-2,5 tahun. Dengan demikian, diperlukan waktu sekitar 3,5 tahun untuk relokasi Terminal BBM Plumpang ke Tanah Pelindo ini.

"Karena itu, kami memastikan dan kami mengingkan dukungan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat, karena ini bagian dari perlindungan masyarakat yang didorong oleh Bapak Presiden dan kami meyakini ini hal yang penting," tuturnya.

Selain itu, pemerintah dan Pertamina juga sepakat untuk membuat zona aman atau buffer zone, baik di Terminal BBM Plumpang maupun di terminal BBM dan kilang minyak Pertamina lainnya. Spesifik untuk Terminal BBM Plumpang, dia menyebut buffer zone berjarak 50 meter dari tutup pagar area terminal atau kilang BBM.

"Maka kita akan membuat buffer zone atau wilayah aman di sekitar kilang-kilang Pertamina, tidak hanya, tentu di Plumpang, tapi juga di Balongan, Semarang, tetapi khususnya di Plumpang jaraknya 50 meter dari tutup pagar. Tentu ini menjadi solusi bersama yang kita harapkan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat. Keamanan jadi prioritas kita," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memberi dua opsi solusi bagi permasalahan kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Hal itu diungkapkan Presiden saat kunjungannya ke Posko Pengungsian di Ruang Publik Terpadu Rumah Anak (RPTRA) Plumpang, Jakarta Utara, Minggu, (5/3/2023).

Adapun dua opsi solusi yang disebut Jokowi antara lain relokasi warga di sekitar Depo Pertamina Plumpang atau memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang.

"Bisa saja Plumpang-nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser, direlokasi," katanya.

Jokowi menegaskan Depo Pertamina merupakan zona berbahaya yang harus jauh dari pemukiman penduduk. Karena itu, seharusnya tidak boleh ada pemukiman warga di dekat depo bahan bakar.

Bila warga yang direlokasi, maka kata Jokowi, wilayah yang ditinggali sekarang akan menjadi buffer zone Depo Pertamina.

Presiden meminta jajarannya untuk membuat keputusan cepat apakah warga yang direlokasi atau Depo Pertamina yang dipindahkan.

"Ini akan segera diputuskan sehari dua hari ini oleh Pertamina & Gubernur DKI sehingga solusinya menjadi jelas. Tetapi memang zona ini harusnya zona air," tambahnya.

Jokowi menilai, harus ada fasilitas yang melindungi dari objek vital itu, Pasalnya, barang-barang yang disimpan di situ sangat berbahaya ketika berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan