Ini Sebab Mobil Listrik Perlu Dibantu, Norwegia Udah Buktikan
Jakarta, CNBC Indonesia - Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pengembangan kendaraan listrik di RI harus didukung, salah satunya dengan insentif. Dengan begitu, kata dia, Indonesia bisa mencapai sejumlah target ambisius melalui program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Luhut pun menjabarkan keberhasilan Norwegia sebagai negara pelopor KBLBB dengan penjualan kendaraan listrik per kapita tertinggi. Keberhasilan itu, kata dia, terwujud berkat dukungan pemerintah.
Dan, imbuhnya, keberhasilan Norwegia bisa jadi pelajaran bagi Indonesia.
"KBLBB didorong untuk efisiensi peningkatan ketahanan energi. Serta, terwujudnya kualitas udara bersih, ramah lingkungan, serta terpenting mengurangi ketergantungan impor BBM," kata Luhut dalam jumpa pers, Senin (6/3/2023).
"Dan ini sesuai dengan komitmen Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK)," tambahnya.
Luhut menambahkan, selain prinsip keberlanjutan, pengembangan KBLBB di Indonesia akan sangat beralasan dengan berlimpahnya bahan baku kritis yang dibutuhkan.
"Hilirisasi kita akan lebih lengkap jika tercipta kendaraan listrik yang menggunakan hasil hilirisasi industri critical minerals dan industri baterai yang saat ini kita bangun," cetusnya.
"Ini akan menciptakan tenaga kerja, teknologi baru, inovasi lain, dan juga akan meningkatkan pendapatan negara," tambahnya.
Karena itu, ujar Luhut, adopsi massal kendaraan listrik menjadi faktor krusial dalam menciptakan ambisi tersebut. Sehingga, dibutuhkan dukungan.
Yaitu, bantuan pemerintah.
"Bukan insentif tapi bantuan pemerintah. Agar Indonesia menjadi tempat yang menarik bagi produsen KBLBB," kata Luhut.
(dce/dce)