Bikin Penasaran! Ini Letak Kursi Paling Aman di Pesawat

News - Khoirul Anam, CNBC Indonesia
05 March 2023 14:00
Pesawat penumpang Delta Air Lines terlihat diparkir di Bandara Internasional Birmingham-Shuttlesworth di Birmingham, Alabama, AS (25/3/2020)). )REUTERS /Elijah Nouvelage) Foto: Pesawat penumpang Delta Air Lines terlihat diparkir di Bandara Internasional Birmingham-Shuttlesworth di Birmingham, Alabama, AS (25/3/2020)). )REUTERS /Elijah Nouvelage)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika bepergian menggunakan pesawat, kursi di dekat jendela sering menjadi pilihan banyak orang. Alasannya bermacam-macam, mulai dari ingin tidur tanpa terganggu atau agar bisa menikmati pemandangan langit di luarnya.

Memilih kursi yang nyaman di pesawat memang sah-sah saja, apalagi untuk perjalanan jarak jauh. Meski demikian, pernahkah Anda bertanya di mana letak kursi pesawat yang paling aman saat terjadi keadaan darurat?

Investigasi TIME, sebagaimana dikutip CNN Internasional, mengamati data kecelakaan pesawat selama 35 tahun menemukan bahwa kursi tengah di barisan paling belakang pesawat memiliki tingkat kematian terendah, yakni 28%. Risiko ini lebih kecil dibandingkan dengan kursi lorong di barisan tengah pesawat yang dekat sayap, dengan tingkat kematian 44%.

Ahli penerbangan di Central Queensland University, DougDrury mengungkapkan bahwa data TIME tersebut sangat masuk akal. Dia menjelaskan, duduk dekat pintu keluar akan memberi Anda jalur penyelamatan tercepat dalam keadaan darurat, asalkan tidak ada api di sisi itu. Sementara sayap pesawat menyimpan bahan bakar, jadi kursi yang dekat sayap bukanlah opsi teraman.

Pada saat yang sama, jika Anda penumpang kelas bisnis, misalnya, yang ditempatkan di bagian depan pesawat, dalam situasi emergensi Anda akan terkena dampak lebih dulu dibanding penumpang lain yang berada di belakang.

Penumpang Pesawat Naik SignifikanFoto: Penumpang Pesawat Naik Signifikan
Penumpang Pesawat Naik Signifikan

Adapun mengapa kursi tengah lebih aman daripada kursi jendela atau lorong, ini karena terdapat buffer berupa penumpang lain di kedua sisinya.

Pesawat yang menabrak gunung memiliki peluang keselamatan penumpang yang kecil, seperti yang terjadi pada bencana tahun 1979 yang tragis di Selandia Baru. Penerbangan Air New Zealand TE901 menabrak lereng Gunung Erebus di Antartika. Insiden ini menewaskan 257 penumpang dan awak pesawat.

Jatuh di laut dengan posisi 'hidung' pesawat terlebih dahulu juga mengurangi peluang untuk bertahan hidup, seperti yang terjadi pada insiden Air France Penerbangan 447 pada 2009, di mana 228 penumpang dan awak kabin tewas.

Pilot dilatih untuk meminimalkan potensi risiko dalam keadaan darurat sebaik mungkin. Mereka akan berusaha menghindari menabrak gunung dan mencari pendaratan tempat yang datar, seperti lapangan terbuka, untuk mendarat senormal mungkin.

Jenis pesawat juga bisa memengaruhi keadaan darurat. Umumnya, pesawat yang lebih besar akan memiliki lebih banyak material struktural dan karenanya lebih kuat untuk menahan tekanan di ketinggian. Ini berarti pesawat besar dapat memberikan perlindungan tambahan dalam keadaan darurat, meskipun pada akhirnya semuanya sangat bergantung pada tingkat keparahan keadaan darurat.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Tiket Pesawat Mudik Kok Gak Laku? Bos Garuda Jawab Begini


(wur)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading