CNBC Insight

Bikin Ngiri, Perusahaan Negara Ini Berlomba-Lomba Naikin Gaji

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
23 February 2023 17:10
Suasana Stasiun jepang Saat Status Darurat Dicabut
Foto: Suasana Stasiun jepang Saat Status Darurat Dicabut (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Jepang tengah berlomba-lomba untuk menaikkan gaji dan bonus karyawannya. Langkah ini dilakukan untuk mengimbangi inflasi sekaligus mencegah karyawan lari ke perusahaan lain.

Deretan perusahaan besar Negeri Sakura sudah mengumumkan lonjakan kenaikan gaji. Raksasa otomotif Toyota, raksasa ritel AEON, produsen baju Uniqlo, hingga produsen game Nintendo adalah sedikit di antaranya.

Secara tradisi, perusahaan-perusahaan Jepang memang sudah mulai membicarakan kenaikan gaji menjelang shunto pada Maret atau bulan terakhir pada tahun fiskal Jepang.

Shunto merujuk pada perundingan antara serikat pekerja dan perusahaan.

Seperti diketahui, inflasi Jepang melonjak hingga 4% pada Desember 2022. Level tersebut adalah yang tertinggi sejak Januari 1981.

Lonjakan inflasi sebesar itu memang tak biasa untuk Negeri Sakura yang lebih sering berkutat dengan inflasi super rendah bahkan deflasi sejak 2015.

Lonjakan harga komoditas pangan dan energi menjadi alasan mengapa inflasi melonjak.  Faktor itu pula yang kemudian membuat perusahaan memilih untuk menaikkan gaji karyawan mereka daripada kehilangan karyawan yang mencari gaji lebih tinggi di tempat lain.

Toyota sudah sepakat untuk mengerek gaji karyawan dengan sangat besar. Perusahaan yang berdiri pada 1937 memang belum memberi detail berapa kenaikan gaji karyawannya.

Namun, mereka sudah berjanji kenaikan tersebut akan menjadi yang terbesar dalam dua dekade terakhir.

Tidak hanya itu, Toyota juga akan melipatgandakan gaji pokok dan bonus. Tidak tanggung-tanggung, bonus yang diberikan tahun ini setara dengan 6,7 bulan gaji.

Dari ribuan perusahaan di Jepang, Toyota biasanya yang pertama mengumumkan kenaikan gaji.

Rival terberat mereka, Honda, juga sudah mengumumkan rencana kenaikan gaji. Produsen otomotif tersebut akan menaikkan gaji hingga 5% atau terbesar dalam 30 tahun.

Aeon akan menaikkan gaji per jam pegawai part time mereka hingga 7%. Sebanyak 400.000 pekerja part time mereka akan mendapat kenaikan upah tersebut.

Nintendo juga sudah berjanji akan menaikkan gaji karyawan hingga 10% padahal laba mereka diperkirakan melandai 5%.

Produsen motor Nidec berencana menaikkan gaji hingga 7% tahun ini. Kenaikan tersebut adalah bagian rencana panjang perusahaan untuk menaikkan gaji karyawan hingga 30% pada 2025.

Kenaikan gaji yang akan diberikan Uniqlo bahkan lebih tinggi lagi yakni 40%.

Selain untuk menjaga daya beli masyarakat, perusahaan Jepang kini khawatir akan kehilangan pekerja  yang potensial dan kemungkinan mencari gaji yang lebih tinggi di luar Jepang.

Peningkatan gaji diharapkan bisa menciptakan lingkaran keuntungan dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja dan daya saing perusahaan di pasar global.

"Perusahaan-perusahaan Jepang yang kini sudah bersaing secara global mulai menyadari rendahnya gaji di Jepang. Saya pikri mereka mulai khawatir pekerja muda mereka yang lua rbiasa akan diambil perusahaan lain," tutur vice chairman of Japan Research Institute, Hisashi Yamada, dikutip dari Japan Times.

Kendati masuk negara maju, gaji karyawan Jepang terbilang rendah dibandingkan peer nya.

Rata-rata gaji karyawan di Jepang mencapai US$ 39.711 pada 2021 atau sekitar Rp 603 juta per tahun. Angka tersebut masih rendah dibandingkan rata-rata anggota negara maju OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) yang mencapai US$ 51.607 atau Rp 783,65 juta.

Kenaikan gaji ini juga sejalan dengan keinginan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ). Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda telah menegaskan bahwa pertumbuhan gaji sebesar 3% diperlukan untuk mendukung inflasi stabil sebesar 2%.

Kenaikan ini akan membantu memperkuat pertumbuhan ekonomi di Jepang, serta membuka peluang perubahan kebijakan BOJ di masa depan.

Dalam situasi inflasi yang terus meningkat, jika gaji tidak ikut naik maka daya beli masyarakat akan menurun dan menyebabkan penurunan konsumsi.

Sebaliknya, jika gaji meningkat seiring dengan inflasi atau bahkan melebihi inflasi, maka daya beli masyarakat akan meningkat dan konsumsi dapat dipertahankan atau bahkan meningkat. Hal ini dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat stabilitas harga di pasar.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular