Siap-siap 'Perang Bunga' RI vs Singapura, BI Berani Berapa?

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Jumat, 17/02/2023 11:20 WIB
Foto: Cover Topik/ RI Kekeringan Dolar AS/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) akan segera memulai operasi moneter valas atau OM Valas dengan skema term deposit dalam rangka mendukung pengelolaan devisa hasil ekspor (DHE) pada 1 Maret 2023.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan term deposit (TD) valas DHE merupakan instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada Bank Indonesia sesuai dengan mekanisme pasar.

Nantinya, eksportir diwajibkan menyimpan dana ke perbankan dan perbankan bisa pass-on simpanan tersebut ke BI dengan TD yang menggunakan mekanisme pasar dan suku bunga atau imbal hasil yang menarik.


"Memperkuat pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi instrumen operasi moneter valas DHE berupa term deposit (TD) valas DHE sebagai instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada Bank Indonesia sesuai dengan mekanisme pasar mulai berlaku per 1 Maret 2023," kata Perry, Kamis (16/2/2023).

Adapun, jangka term deposit valas yang ditawarkan tenor 1 tahun, 3 tahun dan 6 bulan.

Perry pun berjanji pemberian suku bunga TD Valas DHE akan dilakukan secara kompetitif mengacu pada suku bunga valas counterparty BI di luar negeri dengan besaran tiering suku bunga yang semakin besar untuk penempatan yang besar

"(Suku bunga) Akan kompetitif, semakin panjang, suku bunganya akan semakin kompetitif. Tapi kita juga semakin jumlahnya besar, semakin besar bunganya...Jadi ini seperti kebijakan holding period," tegas Perry.

Kemudian, pemberian agent fee/spread dari Bank Indonesia kepada bank dan lembaga lain sebagai peserta juga dilakukan secara menarik. Perry mengatakan semakin bank atau lembaga memberikan term deposit yang semakin panjang, fee/spreadnya semakin besar.

Menurut Perry, kebijakan jangka waktu, tiering, dan besaran agent fee/spread akan dievaluasi tiap tiga bulan.

Lantas, seberapa kompetitifnya suku bunga yang ditawarkan jika dibandingkan Singapura, surga eksportir dalam menyimpan DHE?

Perry pernah menyampaikan bahwa jika rata-rata bunga deposit valas negara lain ada di angka 3,70%, maka BI akan menawarkan bunga kepada perbankan di kisaran 3,75-4,0% melalui lelang.

Eksportir sendiri menyimpan DHE di Singapura karena suku bunga simpanan valas yang lebih menarik di negara tersebut. Dari hasil, penelusuran CNBC Indonesia menunjukkan rata-rata bunga deposito dolar Amerika Serikat (AS) di perbankan Singapura ada di kisaran 2,95-3,86% untuk tenor satu bulan.

Sementara simpanan untuk tenor 12 bulan, bunganya menembus hingga 5,1%. Besaran bunga juga bervariasi tergantung nilai simpanan. DBS, misalnya, menawarkan bunga deposito sebesar 3,86% untuk deposito dolar AS tenor 1 bulan sementara untuk tenor 12 bulan sebesar 4,76%.

Bunga tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan oleh bank dalam negeri seperti Bank Mandiri dan BCA yakni berada di kisaran 0,75-1,75%.

Dengan bunga yang lebih kompetitif ini, BI berharap kebijakan OM Valas ini mampu menarik minat eksportir untuk menaruh DHE mereka, terutama eksportir di sektor Sumber Daya Alam (SDA). Terlebih, mereka banyak diuntungkan dari sumber daya Indonesia.

Perry pun menegaskan bahwa acuan pengelolaan DHE dari BI sebesar-besarnya akan diarahkan untuk mendukung ekonomi Indonesia.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Resor Rp130 Triliun Dibangun di Singapura, Termewah se-Asia