Ekspor Listrik ke Singapura, RI Bisa Nambah Devisa US$ 6 Miliar

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
13 June 2025 17:45
FILE - In this April 3, 2019, file photo a tip box is filled with U.S. currency in New York. If the rate on your savings account is close to the national average and you’re comfortable with an online bank, consider switching to a high-yield account. But if you’re earning a rate above 1% APY, should you opt for a higher one? The short answer is probably no, but it depends. (AP Photo/Mark Lennihan, File)
Foto: AP/Mark Lennihan

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana ekspor listrik Indonesia ke Singapura diperkirakan akan mendatangkan tambahan devisa US$ 4-6 miliar atau sekitar Rp 65 triliun - Rp 97,4 triliun (asumsi kurs Rp 16.237 per US$) per tahun.

Tak hanya tambahan devisa, Indonesia juga diperkirakan bakal mendapatkan potensi tambahan penerimaan negara sebesar US$ 210-600 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun - Rp 9,7 triliun per tahun.

Rencana ekspor listrik ke Singapura ini telah diperbarui oleh kedua negara. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Ada tiga Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani hari ini, yakni tentang Interkoneksi dan Perdagangan Listrik Lintas Batas, Teknologi Energi Terbarukan dan Rendah Karbon, serta Efisiensi dan Konservasi Energi.

"Saya katakan bahwa hubungan kerja samanya harus kita lakukan, tapi win-win, kita kirim listrik ke saudara kita di Singapura, sekarang dalam hasil negosiasi, nanti Pemerintah Singapura bersama-sama dengan Indonesia untuk membangun kawasan industri bersama," jelasnya dalam acara penandatanganan MoU Indonesia-Singapura, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Potensi listrik yang akan diekspor Indonesia ke Singapura untuk memenuhi kebutuhan hingga 2035 adalah sebesar 3,4 Giga Watt (GW).

Dengan rencana ekspor listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) ini, Indonesia diperkirakan akan memperoleh investasi hingga US$ 52,7 miliar atau sekitar Rp 855,7 triliun (asumsi kurs Rp 16.237 per US$).

Perkiraan investasi tersebut berupa potensi investasi pembangkit panel surya US$ 30-50 miliar, dan investasi untuk manufaktur panel surya dan Battery Energy Storage System (BESS) US$ 2,7 miliar.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 60% Proyek Listrik Baru RI Sampai 2034 Direncanakan dari Energi Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular