1 Dekade Lagi Jalanan RI Diramal Kebanjiran Motor Listrik

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
15 February 2023 19:45
Davigo, merek yang baru meramaikan pasar sepeda motor listrik di Indonesia bernama Davigo Space Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu, (2/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia Battery Corporation (IBC), Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Baterai, memperkirakan sebanyak 12 juta motor listrik dan 1 juta mobil listrik bakal mengaspal pada 2035 mendatang.

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, target tersebut sudah disetujui Kementerian Perindustrian, yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri (Permen) Perindustrian No.6 Tahun 2022.

"Target penggunaan EV roda dua ataupun roda 4, jadi kalau kita lihat sampai 2035 total penggunaan hampir 12 juta untuk roda 2 dan sekitar 1 juta kendaraan roda 4," ungkap Toto dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (15/2/2023).

Toto mengungkapkan, semakin masifnya penggunaan kendaraan listrik ini juga sesuai dengan target pemerintah dalam transisi energi, sehingga berkontribusi mengurangi emisi karbon dari Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan Indonesia bakal menjadi produsen mobil listrik terbesar dunia pada 2027 mendatang. Dia beralasan, perkiraan ini tak lain karena Indonesia tengah membangun ekosistem kendaraan listrik, termasuk pembangunan pabrik baterai hingga kendaraan listrik.

Jokowi menyebut, Indonesia sudah memiliki modal utama untuk mencapai target tersebut yakni sumber daya alam tambang berupa nikel, bauksit, timah, hingga tembaga yang merupakan bahan baku untuk membuat baterai hingga mobil listrik di dalam negeri.

"Kalau kita nantinya ekosistem besar ini dibangun, nikel diintegrasikan dengan tembaga, dengan bauksit, dengan timahnya karena ini berada di pulau-pulau yang berbeda-beda, bisa diintegrasikan dengan menghasilkan EV battery, lithium baterai, itu saja saya gak tau berapa kali nilai tambah yang muncul," tuturnya dalam Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (01/02/2023).

"Kalau bisa masuk lagi ke mobil listrik, ya kita jadi produsen terbesar mobil listrik terbesar di dunia, saya gak tau nilai tambah yang muncul di angka berapa. Perkiraan saya di 2027 jadi ini barang," lanjutnya.

Oleh karena itu, menurutnya, Indonesia perlu konsisten dalam menjalankan program hilirisasi komoditas tambang di dalam negeri. Presiden pun menegaskan agar Indonesia jangan takut bila harus kembali digugat oleh dunia internasional karena kebijakan melarang ekspor mineral mentah untuk dimanfaatkan dalam program hilirisasi di dalam negeri.

"Jangan takut, konsisten, kawal terus," tegasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiru Thailand-Korea, Harga Mobil Listrik RI Bakal Didiskon?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular