RI-China Akur, Deal Biaya Kereta Cepat Bengkak Rp 18 Triliun

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
14 February 2023 15:40
BANDUNG, WEST JAVA, INDONESIA - 2022/11/16: Jakarta Bandung High-Speed Train (KCJB) or Comprehensive Inspection Train (CIT) was seen during the dynamic trial in Tegalluar. President Joko Widodo and Chinese President Xi Jinping are planning to see online the dynamic trial process of the 15 km Jakarta Bandung High-Speed Train with a limited speed of 80 km/hour during a sidelines visit from the G20 summit in Bali. (Photo by Algi Febri Sugita/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyelesaian masalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kini semakin menemui kejelasan. Setelah tercapainya kesepakatan pihak Indonesia dan China mengenai besaran pembengkakan biaya (cost overrun) proyek, yaitu sebesar US$ 1,2 miliar atau Rp 18 triliun.

Memang, hasil kesepakatan itu lebih rendah dibandingkan perhitungan awal Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) yang menacpai US$1,4 miliar atau sekitar Rp21 triliun.

Sebelumnya perwakilan dari pihak Indonesia dikirim ke Beijing, China untuk melakukan negosiasi terkait cost overrun dengan China Railways Investment Corporation, Beijing Yawan HSR Co. Limited, China Development Bank, dan National Development and Reform Commission (NDRC).

"Udah di kisaran US$ 1,2 miliar, ada pergeseran mekanisme pengakuan pendapatan/biaya yang merubah pola pembayaran pajak dan ada beberapa efisiensi di beberapa cost item," Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (14/2/2023).

Saat ini pihak pemerintah juga tengah memproses tata kelolanya. Namun menurut pria yang akrab disapa Tiko ini, angka ini belum final karena dari hasil pembahasan ini perlu difinalisasi kembali dengan Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan diskusi kembali dengan BPKP.

Tiko menegaskan, tidak ada memengaruhi progres pembangunan fisik di lapangan.

Pinjaman US$ 550 Juta ke China

Saat ini pemerintah juga tengah mengupayakan untuk menambal pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Tiko menjelaskan, pinjaman yang dibutuhkan setidaknya untuk porsi Indonesia saja mencapai US$ 550 juta atau setara dengan Rp 8,3 triliun.

"Itu porsi nanti yang kita butuhkan itu sekitar US$ 550 juta pinjamannya yang kita ajukan ke CDB (China Development Bank), kita sedang negosiasikan struktur final dan harganya," kata Tiko, di Kompleks Parlemen, Senin (13/2/2023).

Dia berharap dalam beberapa dua minggu ke depan proses struktur final dan harga sudah bisa diputuskan hasilnya.

Pinjaman itu merupakan dari struktur pembiayaan proyek yang membuat China dan Indonesia yang ikut menanggung beban cost overrun. Di mana 25% berasal dari setoran ekuitas dan 75% berasal dari pinjaman hutang.

Kartika menjelaskan, disepakati dalam porsi pinjaman untuk pembengkakan pihak Indonesia menanggung 60% dan 40%.

"Porsinya (utang)kan 75%. Dari 75% itu 60% : 40%, di mana 60% dari kita dan 40% dari China. Jadi porsinya 75% kali US$ 1,2 miliar dikalikan 60% yang porsi kita, Sekitar US$ 597 (juta)," pungkas Tiko.  


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! KCIC dan ITB Kolaborasi Teknologi Kereta Api Cepat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular