Internasional

Skandal Besar Gautam Adani: Harta Menguap, Bawa-Bawa India

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
04 February 2023 21:30
NEW DELHI, INDIA - FEBRUARY 25: Chairman and founder of the Adani Group Gautam Adani seen during the News18 Rising India Summit  on February 25, 2019 in New Delhi, India. (Photo by Sanjeev Verma/Hindustan Times via Getty Images)
Foto: Hindustan Times via Getty Images/Hindustan Times

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama miliarder asal India, Gautam Adani sedang heboh di jagat dunia maya lantaran saat ini dia tengah menghadapi sederet tuduhan serius yang mengancam kekayaannya, seperti pencucian uang dan manipulasi harga.

Sederet permasalahan itu bermula dari laporan Hindenburg Research minggu lalu. Laporan tersebut menuding Adani melakukan penghindaran pajak dengan memanfaatkan kawasan suaka pajak dan melakukan manipulasi harga saham perusahaan Grup Adani.

"Kami telah menemukan bukti penipuan akuntansi, manipulasi saham, dan pencucian uang di Adani, yang terjadi selama beberapa dekade," tulis Hindenburg dalam laporan dikutip dari The Hill, Sabtu (4/2/2023).

Tudingan Hindenburg ini muncul ketika kerajaan Adani berusaha menggalang dana segar dari masyarakat dan investor asing senilai US $2,5 miliar (setara Rp 37,5 triliun).

Laporan itu pun menimbulkan kekhawatiran tentang utang yang tinggi dan valuasi tujuh perusahaan Adani yang terdaftar. Sejak laporan itu keluar pada 24 Januari yang lalu, memicu anjloknya kapitalisasi pasar tujuh perusahaan Grup Adani sebesar US$ 86 miliar atau Rp 1.281 triliun (kurs Rp 14.900).

Merespon hal ini, Adani Group telah membantah tuduhan tersebut. Perusahaan menilai tuduhan adanya aksi short selling untuk manipulasi harga saham tidak memiliki dasar. Bahkan perusahaan Adani menyerang balik dengan mengatakan bahwa pihak yang menuduh tidak mengetahui hukum di India.

"Pernyataan (Hindenburg) membuat pernyataan sembrono tanpa bukti apa pun dan murni pada spekulasi yang tidak berdasar tanpa pemahaman apa pun tentang hukum India seputar pihak terkait dan transaksi pihak terkait," jelas Adani Group.

"Ini bukan hanya serangan yang tidak beralasan terhadap perusahaan tertentu tetapi serangan yang diperhitungkan terhadap India. Kemandirian, integritas dan kualitas institusi India, serta kisah pertumbuhan dan ambisi India," katanya.

Adani Group sendiri merupakan salah satu perusahaan paling berharga di India. Perusahaan itu memiliki tambang, pelabuhan, dan pembangkit listrik.

Perusahaan juga melakukan diversifikasi ke bandara, pusat data, dan pertahanan. Perusahaan juga baru-baru ini memasuki sektor semen dengan membeli aset pabrik semen Holcim (HCMLY) di India dan juga berencana untuk mendirikan pabrik aluminium.

Sementara itu, berdasar data Bloomberg Billionaires Index, Adani sudah terlempar dari posisi orang ke-4 terkaya dunia. Ia kini berada di polisi ke-11.

Harta Adani tercatat telah menguap sekitar Rp 1.650 triliun dalam waktu singkat.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Fakta Skandal Orang Terkaya Asia, Seret Tetangga RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular