Astaga, Cuma Bank Negara Ini Mau Biayai Smelter Bauksit RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) mengungkapkan, hanya ada investor asing yang mau membiayai pembangunan smelter atau fasilitas pemurnian dan pengolahan bauksit dalam negeri. Menurut Pelaksana Ketua Harian APB3I Ronald Sulistyanto investor tersebut berasal dari China.
"Dari China, banyakan China," ungkap Ronald saat ditanya bank asal negara mana yang yang membiayai pembangunan smelter bauksit di Indonesia, kepada CNBC Indonesia dalam Mining Zone, dikutip Sabtu (4/2/2023).
Ronald menambahkan, bank asal China itu adalah Bank Well Harvest.
"Kalau di komunitas kami bauksit sampai hari ini belum ada yang dibiayai bank lokal itu ya, yang ada itu dibiayai oleh bank asing. Dan itu baru satu, satu itu adalah Well Harvest, itu adalah dibiayai bank asing," jelasnya.
Dia mengaku sudah berusaha mengajak bank-bank di dalam negeri untuk bekerja sama. Toh, imbuh dia, pembangunan smelter juga termasuk program pemerintah yang seharusnya juga didukung oleh pemerintah.
"Kami sudah berupaya untuk mencari dan memberikan permohonan atau minta agar kita bisa bekerja sama. Karena kan tentu kalau program ini pemerintah dan ini dalam tanda petik memang feasible," ujarnya.
Sehingga menurutnya, bank dalam negeri harus siap dalam membiayai pembangunan smelter di Indonesia.
"Harus siap bank khususnya bank pelat merah itu harusnya bisa mengerti dan selaras apa menjadi program pemerintah," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah bertitah kepada perbankan dalam negeri untuk turut berkontribusi memberikan kredit atau pinjaman untuk pembangunan proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri.
Pasalnya, pembangunan smelter merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk mendorong hilirisasi komoditas tambang di dalam negeri dan bisa menjadi lompatan bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara maju.
"Saya titip agar bank-bank ngawalin. Caranya kalau ada orang kredit bikin smelter diberi. Apalagi orang kita sendiri, jangan dipersulit. Untungnya jelas untuk negara dan perusahaan apa yang dipertanyakan lagi," kata Jokowi dalam acara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (01/02/2023).
(dce)