Internasional
AS Ngamuk ke China, Xi Jinping Tebar Balon Mata-Mata

Jakarta, CNBC Indonesia - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon menyatakan China telah melakukan tindakan spionase terhadap teknologi nuklirnya. Hal ini terjadi tatkala hubungan antara dua raksasa dunia itu kembali merenggang.
Seorang sumber di dalam lembaga itu menyebut dalam aktivitas pengintaiannya, Beijing menggunakan balon yang diterbangkan. Balon itu terbang di atas barat laut AS di mana terdapat pangkalan udara sensitif dan rudal strategis di silo bawah tanah.
"Jelas, maksud dari balon ini adalah untuk pengawasan, dan jalur penerbangan saat ini membawanya ke sejumlah situs sensitif," kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, kepada AFP, Kamis (2/2/2023).
"Atas permintaan Presiden Joe Biden, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan pejabat tinggi militer mempertimbangkan untuk menembak jatuh balon tersebut tetapi memutuskan bahwa hal itu akan membahayakan terlalu banyak orang di lapangan."
Tetapi Pentagon tidak percaya itu merupakan ancaman intelijen yang sangat berbahaya. Pasalnya, informasi yang didapat melalui balon itu mungkin cukup terbatas.
"Balon memasuki wilayah udara AS beberapa hari yang lalu," tambah pejabat itu, menambahkan bahwa intelijen Washington telah melacaknya jauh sebelum masuk.
"Setelah Biden menanyakan opsi untuk menghadapinya, pada Rabu Austin yang berada di Filipina mengadakan diskusi dengan petinggi Pentagon. Jet tempur diterbangkan untuk memeriksa balon di atas Montana saat diskusi berlangsung."
Pejabat pertahanan tersebut mengatakan masalah balon telah diangkat dengan pejabat Beijing. Mereka menyebut Pentagon menganggap hal ini sebagai sesuatu yang serius.
"Kami telah menjelaskan bahwa kami akan melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami di tanah kami sendiri," tambahnya.
Juru bicara Pentagon Pat Ryder membenarkan bahwa balon itu masih terlacak di wilayah udara AS. Ia menegaskan tidak akan ada ancaman serius bagi warga terkait keberadaan balon itu.
"Balon tersebut saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial. Itu tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat," kata Ryder dalam sebuah pernyataan.
Kehadiran balon itu terjadi di tengah ketegangan yang perlahan membara antara AS dan China terkait Taiwan. China mengatakan suatu hari bertekad untuk menyatukan kembali pulau yang diperintah secara independen itu dengan wilayah kedaulatannya, bahkan dengan militer jika perlu.
Tetapi AS telah mempersenjatai Taiwan untuk mempertahankan diri. Biden juga mengatakan Washington akan membantu melindungi Taiwan jika China menyerang.
Sementara itu, Austin berada di Filipina pekan ini untuk memperkuat kerja sama pertahanan AS, termasuk mendapatkan akses yang lebih luas bagi pasukan Pentagon ke pangkalan militer di wilayah milik Manila. Diketahui, lokasi Filipina cukup dekat dengan China dan Taiwan
[Gambas:Video CNBC]
Video: Panas! China Usir Kapal AS di Laut China Selatan
(sef/sef)