Harga Beras Terbang, Petani Auto Kipas-kipas Duit Dong Ya

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
01 February 2023 16:35
Buruh tani padi memanen padi diKawasan persawahan Primeter Selatan, Tangerang, Banten, Kamis (1/3/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 5.207,00 per Kg atau turun 3,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.305,00 per Kg di Februari 2018. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras terpantau masih belum menunjukkan sinyal menurun. Hari ini, Rabu (1/2/2023), Panel Harga Badan Pangan mencatat kenaikan Rp30 dan Rp40 per kg beras premium dan beras medium.

Harga beras premium naik jadi Rp13.270 per kg, padahal tanggal 25 Januari 2023 lalu masih di Rp13.210 per kg. Sementara, beras medium naik jadi Rp11.640 per kg, dibanding posisi 25 Januari 2023 yang masih di Rp11.600 per kg.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.

Lalu bagaimana di tingkat produsen?

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono memaparkan, harga beras di tingkat penggilingan juga naik, begitu juga dengan harga gabah (padi) di tingkat petani.

Pada Januari 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan naik sebesar 15,48% dibandingkan Januari 2022 menjadi Rp11.345 per kg.

Sementara beras medium naik 15,14% menjadi Rp10.802 per kg, sedangkan harga rata-rata beras luar kualitas di penggilingan mencapai Rp10.228,00 per kg atau naik sebesar 13,16%.

Dibandingkan Desember 2022, harga rata-rata beras di penggilingan pada Januari 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing
naik sebesar 3,57%, 4,15%, dan 4,29%.

Untuk harga rata-rata gabah, di tingkat petani pada Januari 2023 naik sebesar 16,52% menjadi Rp5.837 per kg gabah kering panen (GKP).

Sementara, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani naik 20,63% jadi Rp6.501 per kg, dan gabah luar kualitas di tingkat petani naik 9,6% jadi menjadi Rp5.164 per kg .

Dibanding Januari 2022, harga rata-rata di tingkat penggilingan pada Januari 2023 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas naik masing-masing 16,72%, 20,24%, dan 9,53% menjadi Rp5.973 per kg, Rp6.615 per kg, dan gabah luar kualitas Rp5.284 per kg.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Januari 2023 naik 0,77% jadi 109,84. Salah satunya dipengaruhi naiknya NTP subsektor tanaman pangan 2,07% jadi 103,82.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) yang merupakan perbandingan antara IndeksĀ Harga yang Diterima oleh Petani (It) dengan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan BarangĀ Modal (BPPBM) juga tercatat naik di bulan Januari 2023 sebesar 0,92% jadi 109,95 dibanding Desember 2022.

"Kenaikan NTUP karena indeks yang diterima petani 1,40% lebih tinggi dari indeks biaya produksi dan barang modal 0,48%," kata Margo dalam keterangan pers, Rabu (1/2/2023).

Petani untung atau buntung?

Hanya saja, kenaikan harga beras dan NTP maupun NTUP petani tak serta-merta menunjukkan petani gabah di Indonesia saat ini menikmati keuntungan.

"Ini siklus tahunan. Di musim paceklik, harga-harga yang diterima petani lebih baik dari musim lainnya. Wajar jika akhirnya NTP dan teman-temannya itu naik. Tapi kenaikan 2% itu kan minor," kata Pengamat Pertanian Khudori.

"Lagi pula di musim paceklik nggak banyak petani yang bisa produksi. Jangan lupa NTP itu rasio nilai yang diterima dengan yang dibayar petani. Hanya semacam nilai tukar. Sama sekali tak menyentuh surplus produksi yang dijual atau tidak," tambahnya.

Perkembangan NTP dan NTUP selama ini, kata dia, dimaknai secara salah kaprah sebagai proksi kesejahteraan.

Karena itu, imbuh dia, kenaikan harga beras maupun gabah saat ini tak membuat petani di Indonesia mendadak kaya raya.

"Ya nggak lah (petani kipas-kipas duit). Kalau tidak ada surplus gabah yang dia jual memang dia dapat duit," pungkasnya..


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedih, Harga Beras Terus Naik, Petani Tetap Miskin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular