Internasional

Bom Serang Masjid saat Sholat Ashar, Pemerintah RI Buka Suara

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
31 January 2023 21:55
Para pekerja mengangkut seorang korban yang terluka akibat bom bunuh diri setibanya di sebuah rumah sakit di Peshawar, Pakistan, Senin, 30 Januari 2023. Seorang pembom bunuh diri menyerang Senin di dalam sebuah masjid di kota Peshawar, Pakistan barat laut, menewaskan banyak orang dan melukai puluhan lainnya. jamaah, kata para pejabat. (AP Photo/Muhammad Sajjad)
Foto: Para pekerja mengangkut seorang korban yang terluka akibat bom bunuh diri setibanya di sebuah rumah sakit di Peshawar, Pakistan, Senin, 30 Januari 2023. (AP/Muhammad Sajjad)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) buka suara soalĀ bom yang menyerang sebuah masjid di Peshawar, Pakistan. Serangan itu dilakukan saat ratusan jemaah tengah melakukan sholat ashar, Senin lalu.

Dalam update terbaru, dilaporkan angka korban tewas terus naik dan mencapai 90 orang. Puluhan orang juga dilaporkan masih di rumah sakit dengan beberapa kritis.

"Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jemaah," kata Kemlu sebagaimana dimuat di Twitternya, Selasa (31/1/2023).

"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka dan mendoakan agar korban yang terluka dapat segera pulih," tambah lembaga itu lagi.

Peshawar, yang berada di wilayah barat laut Pakistan sendiri, telah lama menjadi sarang aktivitas militan. Bukan hanya ISIS tapi juga cabang domestik Taliban, dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

Maret tahun lalu, seorang pembom bunuh diri ISIS menyerang sebuah masjid minoritas Syiah yang menewaskan 64 orang. Ini sempat menjadi serangan teror paling mematikan di Pakistan sejak 2018.

TTP juga makin aktif. Sejak Taliban bangkit kembali berkuasa di Afghanistan, bolak-balik serangan terjadi, di mana pelaku melarikan diri.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Shebaz Sharif mengutuk keras serangan itu. Dalam sebuah pernyataan, Sharif mengatakan mereka yang berada di balik insiden itu tidak ada hubungannya dengan Islam.

"Seluruh bangsa berdiri bersatu melawan ancaman terorisme," katanya, dikutip dari BBC.

Akibat ini, ibu kota Islamad juga dijaga ketat polisi. Sayangnya hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Kapal China Wara-Wiri di Natuna RI, Ini Kata Kemlu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular