Internasional

Satu Lagi WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Akhirnya Tewas

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia
05 February 2025 21:00
PUTRAJAYA, MALAYSIA - OCTOBER 13: Detail view of Malaysian flag in Perdana Putra, the office complex of the Prime Minister of in Putrajaya in the background prior to the 26th Le Tour de Langkawi 2022, Stage 3 a 124.2km stage from Putrajaya to Genting Highlands 1649m / #PETRONASLTdL2020 / on October 13, 2022 in Putrajaya, Malaysia. (Photo by Tim de Waele/Getty Images)
Foto: Bendera Malaysia di Perdana Putra, kompleks kantor Perdana Menteri di Putrajaya (Photo by Tim de Waele/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu korban kritis penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang telah dirawat di RS Idris Shah Serdang sejak 24 Januari 2025 telah meninggal dunia pada Selasa (4/2/2025). Korban telah menjalani operasi pengangkatan ginjal karena terkena peluru, namun kondisinya terus memburuk, hingga akhirnya meninggal dunia.

Identitas korban hingga saat ini belum diketahui. Korban tidak membawa sama sekali dokumen identitas diri. Sesama WNI yang dirawat di RS Idris Shah Serdang juga tidak mengenal detil data korban.

"Kementerian Luar Negeri c.q. KBRI Kuala Lumpur dan Dit. PWNI terus mengupayakan proses identifikasi identitas Almarhum antara lain termasuk melalui rekam biometrik," ungkap Direktur Pelindungan WNI, Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/2/2025).

Sedangkan satu WNI lainnya, yang awalnya berstatus kritis atas nama MH (asal Aceh), saat ini dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi dan telah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Informasi mengenai kondisi MH juga telah disampaikan langsung kepada pihak keluarga yang bersangkutan oleh Kementerian Luar Negeri.

Terkait penangkapan satu WNI pada tanggal 1 Februari 2025 oleh Kepolisian Selangor, KBRI Kuala Lumpur telah mengirimkan Nota Diplomatik untuk meminta penjelasan dan akses kekonsuleran bagi WNI dimaksud. Berdasarkan komunikasi KBRI Kuala Lumpur c.q. Atase Polisi dengan Kepala Kepolisian Selangor pada hari ini (4/2), akses kekonsuleran akan segera diberikan kepada KBRI Kuala Lumpur.

Terkait permintaan Indonesia mengenai proses penyelidikan secara menyeluruh atas insiden ini, pihak penyidik Kepolisian Daerah Selangor telah menetapkan tiga pasal dimana satu pasal terkait Akta Senjata Api 1960 yang digunakan untuk menginvestigasi petugas APMM atas dugaan kesalahan dalam penggunaan senjata.

Sebelumnya, satu WNI atas nama Basri tewas saat peluru yang ditembakan APMM mengenainya.

"Secara ini gelap, ditembak, terkenalah mereka semua itu. Dan untuk yang meninggal, itu adalah anak buah kapal. Kita duga itu adalah nakhodanya dari kapal. Bukan PMI," ujar Atase Polri di KBRI Malaysia, Kombes Pol Juliarman Eka Putra Pasaribu.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemlu Kutuk Israel Larang Lembaga PBB UNWRA di Gaza

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular